Daftar Isi
Mengukir Masa Depan Infrastruktur Digital: Pusat Data Bawah Laut China Beroperasi
BEIJING – Lompatan signifikan dalam pengembangan infrastruktur digital berkelanjutan telah dicapai China dengan rampungnya tahap pertama pembangunan Pusat Data Bawah Laut (UDC) di Lin-gang, Shanghai. Proyek ambisius yang dikembangkan oleh Shanghai Hailanyun Technology ini bukan sekadar penambahan kapasitas, melainkan sebuah manifestasi komitmen China terhadap inovasi hijau, efisiensi energi, dan visi kota pintar di era digital.
Pusat data konvensional dikenal sebagai ‘pemakan’ energi dan air yang masif, terutama untuk sistem pendinginnya. Namun, UDC di Shanghai ini menawarkan solusi revolusioner. Dengan memanfaatkan lingkungan laut yang dingin secara alami, proyek ini dirancang untuk memangkas biaya operasional secara drastis, sekaligus mengurangi jejak karbon secara substansif. Kehadiran UDC ini menegaskan posisi China sebagai pemimpin global dalam eksplorasi solusi teknologi yang tidak hanya canggih tetapi juga ramah lingkungan.
Teknologi Pendinginan Revolusioner dan Efisiensi Energi Tak Tertandingi
Salah satu keunggulan utama UDC Lin-gang adalah sistem pendinginnya yang inovatif. Berbeda dengan pusat data darat yang seringkali mengandalkan menara pendingin bertenaga listrik dan air tawar dalam jumlah besar, UDC ini sepenuhnya menggunakan air laut. Air dingin alami dari kedalaman laut secara efektif mendinginkan server, menghilangkan kebutuhan akan sistem pendingin buatan yang mahal dan boros energi.
Perbandingan efisiensinya sangat mencolok: sementara pusat data konvensional dapat menghabiskan hingga 50% dari total biaya operasionalnya untuk pendinginan, UDC di Shanghai ini diproyeksikan mampu menekan angka tersebut hingga hanya sekitar 10%. Pengurangan biaya operasional sebesar 40% ini merupakan terobosan ekonomi yang luar biasa, membuka jalan bagi skalabilitas dan adopsi teknologi serupa di masa depan. Lebih dari itu, ketergantungan pada air laut juga berarti preservasi sumber daya air tawar yang krusial, sejalan dengan upaya global untuk konservasi lingkungan.
Kekuatan Angin Lepas Pantai: Sumber Energi Bersih untuk Data Masa Depan
Komitmen China terhadap keberlanjutan tidak berhenti pada sistem pendinginan. UDC Lin-gang ditenagai oleh energi angin lepas pantai, memanfaatkan turbin angin berkapasitas 24 MW. Ini menandai integrasi energi terbarukan secara langsung ke dalam operasional infrastruktur digital kritis. Dengan demikian, UDC ini bukan hanya mengurangi emisi karbon dari pendinginan, tetapi juga dari pasokan energinya, menjadikannya salah satu pusat data paling hijau di dunia.
Tahap pertama proyek ini telah menunjukkan kapasitas operasional sebesar 2,3 MW, berfungsi sebagai demonstrasi kelayakan teknologi ini. Namun, rencana ekspansinya sangat ambisius, dengan target peningkatan kapasitas hingga 24 MW pada tahap-tahap berikutnya. Investasi awal proyek ini mencapai RMB 1,6 miliar, sebuah angka yang mencerminkan besarnya skala dan potensi dampak transformatif dari inisiatif ini.
Mendukung Visi Shanghai sebagai Kota Pintar dan Target Nasional yang Ambisius
Pembangunan UDC ini merupakan pilar penting dalam ambisi Shanghai untuk menjadi kota pintar global, sebuah metropolis yang didukung oleh sistem kecerdasan buatan dan pemrosesan data berskala besar. Dengan kemampuan memproses data yang efisien dan berkelanjutan, Shanghai akan semakin siap menghadapi tuntutan era digital, mulai dari manajemen lalu lintas cerdas hingga layanan publik berbasis AI yang inovatif.
Lebih luas lagi, proyek ini secara langsung mendukung seruan pemerintah China untuk mengurangi konsumsi energi dan air dalam operasional pusat data di seluruh negeri. Inisiatif ini adalah bagian dari strategi nasional yang lebih besar untuk mencapai target daya pemrosesan yang ambisius, yakni 200 exaFLOPS pada tahun 2027. Angka ini menunjukkan komitmen China untuk tidak hanya memimpin dalam inovasi teknologi, tetapi juga dalam pembangunan ekosistem digital yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Menuju Era Infrastruktur Digital yang Lebih Hijau dan Efisien
Pusat Data Bawah Laut di Shanghai adalah lebih dari sekadar fasilitas penyimpanan data; ini adalah sebuah pernyataan. Ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat beriringan dengan tanggung jawab lingkungan. Dengan biaya operasional yang lebih rendah, jejak karbon yang minimal, dan penggunaan energi terbarukan, UDC ini menjadi model percontohan bagi masa depan infrastruktur digital global.
Keberhasilan proyek tahap pertama ini membuka peluang besar untuk replikasi dan pengembangan lebih lanjut di berbagai belahan dunia. China, melalui inisiatif seperti UDC Shanghai, tidak hanya mengamankan posisinya sebagai kekuatan teknologi, tetapi juga menetapkan standar baru untuk pembangunan infrastruktur digital yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. Dunia akan menantikan bagaimana teknologi bawah laut ini akan terus berkembang dan mengubah lanskap digital global di tahun-tahun mendatang.
Apple Technos Memberikan informasi terkini khususnya teknologi dan produk apple