Raksasa teknologi dunia, Nvidia, sekali lagi menegaskan komitmennya yang mendalam terhadap Israel, menyebut negara di Timur Tengah ini sebagai “rumah kedua” bagi sang raja chip semikonduktor. Komitmen ini tidak hanya sebatas retorika, melainkan diwujudkan melalui pembangunan sebuah kampus riset dan pengembangan (R&D) kecerdasan buatan (AI) raksasa di Kiryat Tivon, sebuah kota yang tenang di perbukitan utara Israel. Proyek ambisius ini diproyeksikan akan menyerap hingga 10.000 tenaga kerja, secara drastis mengubah lanskap ekonomi dan teknologi di wilayah tersebut.
Langkah Nvidia ini melampaui sekadar ekspansi bisnis biasa; ini adalah penegasan posisi Israel sebagai episentrum global bagi inovasi AI. Dengan investasi yang menelan nilai triliunan rupiah, kampus baru ini tidak hanya akan menjadi fasilitas R&D kedelapan Nvidia di Israel, tetapi juga sebuah pusat gravitasi baru yang akan menarik talenta, modal, dan ide-ide revolusioner dari seluruh dunia. Konsep desainnya bahkan disebut-sebut menyerupai markas besar futuristik Nvidia di Santa Clara, California, menunjukkan betapa krusialnya proyek ini bagi visi jangka panjang perusahaan.
Transformasi Kiryat Tivon: Dari Ketenangan ke Pusat Inovasi Global
Kiryat Tivon, sebuah komunitas kelas menengah atas dengan populasi kurang dari 20.000 jiwa, selama ini dikenal dengan ketenangan dan pemandangan lembahnya yang asri. Namun, semua itu akan segera berubah. Keputusan Nvidia untuk memancangkan bendera “rumah kedua” di sana akan membawa deru mesin inovasi masa depan, mengubah kota ini menjadi salah satu simpul penting dalam jaringan teknologi global. Berjarak sekitar 30 menit dari kota pelabuhan Haifa, lokasi ini menawarkan keseimbangan strategis antara aksesibilitas dan lingkungan yang kondusif untuk pemikiran mendalam.
Proyek megakampus ini akan berdiri megah di atas lahan seluas 90 dunam, atau sekitar 22 hektar, dengan total luas bangunan mencapai 160.000 meter persegi. Bayangkan sebuah kompleks teknologi yang luas, dirancang tidak hanya untuk efisiensi tetapi juga untuk menginspirasi. Jadwal konstruksi dijadwalkan dimulai pada tahun 2027 dan diproyeksikan akan rampung sepenuhnya pada tahun 2031. Periode pembangunan yang panjang ini menunjukkan skala dan kompleksitas proyek, serta komitmen jangka panjang Nvidia terhadap kawasan tersebut.
Skala Dampak Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja
Dampak ekonomi dari kampus baru Nvidia ini diprediksi akan “seismik” bagi pasar tenaga kerja lokal dan regional. Nvidia memperkirakan bahwa fasilitas ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi 10.000 orang, sebuah angka yang luar biasa mengingat Nvidia saat ini telah mempekerjakan lebih dari 5.000 karyawan di Israel. Ini berarti proyek ini berpotensi menggandakan jumlah tenaga kerja Nvidia di negara tersebut, menciptakan gelombang peluang karir di bidang teknologi tinggi yang sangat diminati.
Fasilitas kampus tidak hanya akan berisi barisan meja kerja, melainkan dirancang sebagai ekosistem inovasi yang lengkap. Di dalamnya akan terdapat laboratorium canggih dengan peralatan mutakhir, pusat kolaborasi yang mendorong interaksi antarinsinyur, area hijau luas yang menenangkan, pusat pengunjung, hingga kafe-kafe yang dirancang untuk memacu kreativitas dan pemikiran di luar kotak. Semua elemen ini dibangun untuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi para insinyur dan peneliti terbaik dunia untuk mengembangkan teknologi AI generasi berikutnya.
Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia, secara puitis menyebut investasi ini sebagai bukti komitmen abadi. “Israel adalah rumah bagi beberapa teknolog paling brilian di dunia dan telah menjadi rumah kedua bagi Nvidia,” ujar Huang. Pernyataan ini menegaskan bahwa investasi besar-besaran ini mencerminkan kontribusi unik talenta Israel pada era kecerdasan buatan, yang menjadi tulang punggung bagi kepemimpinan Nvidia di pasar global.
Insentif Pemerintah dan Peran Israel dalam Perlombaan AI Global
Akuisisi lahan strategis oleh Nvidia dari Otoritas Tanah Israel mencerminkan transaksi bisnis yang signifikan. Nvidia dilaporkan membeli lahan tersebut dengan harga sekitar 90 juta shekel (sekitar USD29 juta), namun yang menarik perhatian adalah adanya diskon sebesar 70 juta shekel yang diberikan oleh pemerintah setempat. Meskipun demikian, Kementerian Keuangan Israel memastikan bahwa di luar diskon lahan ini, Nvidia tidak meminta atau menerima keringanan pajak tambahan, menunjukkan daya tarik intrinsik Israel sebagai pusat inovasi.
Pasar global saat ini sedang berada dalam “demam” kecerdasan buatan, di mana raksasa teknologi seperti Microsoft, Amazon, Alphabet, dan Tesla berlomba-lomba membangun pusat data AI mereka sendiri. Chip canggih Nvidia adalah bahan bakar utama dari perlombaan ini, dan banyak dari prosesor high-end serta chip jaringan esensial untuk melatih model AI tersebut justru lahir dari laboratorium-laboratorium di Israel. Ini menjadikan Israel bukan hanya pasar bagi Nvidia, melainkan juga mitra strategis dalam penciptaan teknologi inti.
Shlomi Kofman, Wakil Presiden Kemitraan Global di Otoritas Inovasi Israel, menganalisis bahwa langkah strategis perusahaan sekaliber Nvidia ini akan menempatkan Israel sebagai inti dari solusi AI global. Menurutnya, kehadiran kampus ini akan menciptakan konsentrasi pengetahuan dan pengalaman yang menarik investasi jauh melampaui sekadar perusahaan rintisan di sekitarnya, membentuk sebuah klaster inovasi yang saling menguatkan.
Jejak Nvidia yang Tak Terbendung di Israel
Jejak kaki Nvidia di Israel memang telah mengakar kuat selama bertahun-tahun. Sebelum proyek Kiryat Tivon ini, perusahaan telah mengoperasikan tujuh pusat R&D yang tersebar di berbagai lokasi, mulai dari Yokne’am, Tel Aviv, Yerusalem, Ra’anana, hingga Beersheba di selatan. Sejarah keterlibatan Nvidia di Israel juga ditandai dengan akuisisi-akuisisi monumental. Pada tahun 2020, Nvidia mengakuisisi Mellanox Technologies Ltd. senilai USD7 miliar, yang menjadi salah satu pilar utama strategi jaringan data perusahaan.
Komitmen Nvidia terus berlanjut dengan pembelian startup manajemen beban kerja AI, Run:ai, pada Desember 2024 dengan estimasi nilai USD700 juta, yang memperkuat kemampuan AI-nya. Selain itu, Nvidia juga mengumumkan rencana untuk melipatgandakan kehadiran R&D-nya di Beersheba, dengan situs baru seluas 3.000 meter persegi di taman teknologi Gav Yam, yang diharapkan beroperasi penuh pada paruh pertama 2026. Ekspansi-ekspansi ini menunjukkan pola investasi yang konsisten dan berkelanjutan.
Keputusan memilih Kiryat Tivon sebagai lokasi kampus raksasa ini adalah pilihan strategis yang didukung penuh oleh pemerintah daerah. Ido Greenblum, kepala dewan regional Kiryat Tivon, menyambut baik investasi ini, menjanjikan infrastruktur pendukung mulai dari bisnis kecil, hotel, hingga restoran untuk melayani ribuan pekerja baru yang akan datang. Bagi Nvidia, yang nilai sahamnya terus meroket hingga sempat menjadikannya perusahaan bernilai USD5 triliun AS pada akhir Oktober 2025, Israel bukan lagi sekadar cabang operasional; ia adalah dapur pacu utama, “rumah kedua” di mana masa depan komputasi dunia dan revolusi AI sedang dirakit keping demi keping, menegaskan posisinya sebagai lokomotif inovasi global.
Apple Technos Berita Apple Terbaru, Rumor & Update Resmi