JAKARTA – Raksasa teknologi, Google, tengah mengembangkan sistem operasi terbarunya yang dikenal dengan nama kode ‘Aluminium OS’. Proyek ambisius ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman Android ke dalam perangkat komputer, sekaligus memperkuat posisi Google di pasar desktop yang saat ini didominasi oleh para pesaing seperti Windows dan macOS.
Tujuan Strategis di Balik Aluminium OS
Pengumuman mengenai Aluminium OS pertama kali muncul dalam laporan dari Android Authority setahun yang lalu. Langkah ini menunjukkan upaya berkelanjutan Google untuk menghadirkan produk yang dapat bersaing dengan tablet premium seperti iPad. Dengan proyek Aluminium, Google berharap dapat memaksimalkan sumber daya pengembangan secara lebih efisien dan efektif.
Paduan ChromeOS dan Android
Pada bulan Juli, seorang eksekutif senior di Google mengungkapkan rencana untuk mengintegrasikan dua sistem operasi yang mereka miliki, yakni ChromeOS dan Android, ke dalam satu platform terpadu. Konfirmasi mengenai niat ini semakin diperkuat saat acara Snapdragon Summit yang diadakan oleh Qualcomm pada September lalu, di mana Google mengumumkan komitmennya untuk meluncurkan Android ke platform PC.
Kolaborasi Strategis dengan Qualcomm dan Kecerdasan Buatan
Google menegaskan pentingnya kerja sama dengan Qualcomm dalam pengembangan Aluminium OS. Integrasi teknologi komputasi mobile dan desktop menjadi salah satu fokus utama untuk memanfaatkan kemajuan terbaru dalam kecerdasan buatan (AI) demi memastikan performa sistem operasi yang optimal.
Lowongan Pekerjaan Menarik Terkait Aluminium OS
Berdasarkan informasi dari seorang pengguna di Telegram dengan akun bernama Frost Core, terungkap bahwa Google membuka lowongan untuk posisi ‘Manajer Produk Senior, Android, Laptop, dan Tablet’. Dalam deskripsi pekerjaan, dicantumkan bahwa kandidat terpilih akan terlibat langsung dalam pengembangan Aluminium OS berbasis Android. Hal ini menjadi bukti tambahan bahwa Aluminium adalah nama kode untuk proyek ambisius ini.
Makna di Balik Nama ‘Aluminium’
Menurut laporan yang sama dari Android Authority, nama ‘Aluminium’ diambil dari elemen logam yang berakhiran ‘-ium’, mengingatkan pada nama ‘Chromium’ yang menjadi dasar dari ChromeOS. Pemilihan nama ini tidak sekadar permainan kata, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada Android, yang menjadi inti dari proyek ini.
Keberlanjutan ChromeOS dalam Aluminium OS
Meskipun Google berencana untuk mengadopsi dasar Android sebagai fondasi untuk Aluminium OS, ada peluang besar bagi nama ChromeOS untuk tetap digunakan. Merek ini sudah memiliki pengenalan yang cukup tinggi, terutama di sektor pendidikan dan bisnis meskipun tidak memimpin dalam pangsa pasar seperti Windows atau macOS.
Informasi dari sumber internal menyebutkan bahwa tim pengembang di Google merujuk ke versi ChromeOS yang ada sekarang sebagai ‘ChromeOS Klasik’ dan ‘ChromeOS non-Aluminium’. Ini menunjukkan bahwa versi baru berbasis Android kemungkinan akan tetap mempertahankan nama ChromeOS demi menjaga kesinambungan merek tersebut.
Kesimpulan
Dengan diluncurkannya Aluminium OS, Google menunjukkan bahwa mereka tidak hanya ingin bersaing di segmen aplikasi mobile, tetapi juga berusaha untuk memperkuat kehadiran mereka di dunia desktop. Langkah ini berpotensi mengubah pandangan masyarakat tentang penggunaan Android, yang kini dapat dipandang sebagai sistem operasi untuk komputer, bukan hanya untuk smartphone.
Dengan proyek ini, pengguna dan pengembang dapat mengharapkan adanya inovasi baru, serta tantangan yang lebih besar bagi para pesaing di ruang desktop. Seiring perkembangan ini, dunia teknologi akan menyaksikan pergeseran yang menarik dalam cara kita menggunakan perangkat.
Apple Technos Memberikan informasi terkini khususnya teknologi dan produk apple