JAKARTA – Dalam era kemajuan teknologi yang pesat, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan robotika, Elon Musk memberikan wawasan menarik tentang masa depan dunia kerja. Pada sebuah forum investasi yang diadakan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi, pengusaha yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia ini menyampaikan bagaimana perkembangan teknologi ini dapat mengubah dinamika pekerjaan yang kita kenal saat ini.
Musk membuka diskusinya dengan menyatakan, “Saya tidak dapat menentukan dengan pasti apa yang akan terjadi dalam jangka panjang; mungkin dalam waktu 10 hingga 20 tahun ke depan.” Ia berpendapat bahwa konsep pekerjaan di masa depan mungkin akan berubah menjadi pilihan ketimbang kewajiban. Dalam visinya, pekerjaan akan terasa lebih seperti hobi. Sebagai ilustrasi, ia menyebutkan sebagian orang lebih memilih untuk menanam sayur-sayuran di rumah mereka daripada membelinya di pasar.
“Di masa yang akan datang, mungkin kita akan melihat pekerjaan sebagai aktivitas rekreasi, layaknya bermain olahraga atau video game,” tambahnya, sebagaimana dilaporkan oleh media RT.
Redefinisi Nilai Uang
Salah satu pernyataan paling mencolok dari Musk adalah gambaran tentang relevansi uang di masa depan. “Saya percaya bahwa pada suatu titik, fungsi dari mata uang akan kehilangan relevansinya,” ungkapnya. Pernyataan tersebut mencerminkan sebuah visi untuk masyarakat yang mana kebutuhan pokok dapat terpenuhi tanpa adanya transaksi uang seperti yang kita kenal saat ini.
Walaupun optimisme Musk tampak menonjol, ia juga mengakui bahwa terdapat berbagai tantangan yang harus diatasi sebelum visi utopis ini dapat terwujud. Salah satu proyek mulia yang sedang dikejar Musk adalah pengembangan robot humanoid bernama Optimus oleh Tesla. Robot tersebut dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas yang berulang, fisik, dan berpotensi berbahaya. Musk meyakini bahwa optimus dapat memberikan dampak lebih besar pada industri dibandingkan dengan fenomena ponsel pintar dalam kehidupan sehari-hari.
Menanggapi Skeptisisme dan Tantangan
Namun, sejumlah skeptis menganggap bahwa pandangan Musk terlalu optimis. Dengan sejumlah proyek sebelumnya yang belum berjaya, seperti rencana peluncuran taksi robot pada tahun 2019 atau upaya misi ke Mars pada tahun 2024, banyak yang curiga terhadap tenggat waktu yang dibayangkan Musk. Selain itu, para ahli di bidang robotika menunjukkan bahwa menciptakan robot humanoid yang dapat beradaptasi dengan beragam tugas dan beroperasi secara aman di dunia nyata jauh lebih rumit dan mahal dibandingkan hibridasasi robot yang hanya ditugaskan untuk satu fungsi.
Menaklukkan Tantangan Global
Pernyataan Elon Musk juga muncul pada saat diskusi global yang semakin hangat mengenai dampak AI dan robotika terhadap pasar kerja dan ekonomi dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan besar telah melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap tenaga kerja, mengakibatkan hilangnya ribuan pekerjaan akibat meningkatnya otomatisasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang bagaimana masyarakat dan individu akan beradaptasi dengan perubahan yang ditimbulkan oleh teknologi ini.
Saat kita menghadapi pro dan kontra, satu hal yang pasti adalah bahwa kita berada di ambang perubahan besar dalam cara kita bekerja dan berinteraksi dengan teknologi. Di masa depan, pekerjaan mungkin akan lebih dilihat sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, sementara teknologi berpotensi mengambil alih peran dalam melaksanakan tugas rutin dan mengelola ekonomi secara keseluruhan.
(Rahman Asmardika)
Apple Technos Memberikan informasi terkini khususnya teknologi dan produk apple