Pendahuluan
Di era digital saat ini, ekonomi kreator Indonesia melangkah ke tahap yang lebih signifikan. Bukan hanya sekadar berbagi konten, melainkan membangun fondasi bisnis yang kuat. Salah satu tokoh yang mengangkat tema ini adalah Arief Muhammad, seorang pengusaha yang pernah mengalami keterpurukan dengan bisnis Sate Taichan-nya. Kesalahan dalam melakukan riset pasar, analisis data yang minim, dan terlalu banyak improvisasi menjadi penyebab jatuhnya bisnisnya.
Pelajaran Berharga dari Kegagalan
Dalam sebuah acara peluncuran inovasi terbaru, Arief mengenang masa-masa sulit tersebut. “Proses untuk memvalidasi ide biasanya memakan waktu hingga satu minggu, dengan membuka banyak tab untuk mencari tren dan membandingkan harga secara manual,” ujarnya. Namun pengalaman pahit itu kini terbayar, pasalnya Arief menemukan solusi revolusioner: kecerdasan buatan yang dapat diakses melalui ponsel lipat.
Kecerdasan Buatan yang Mengubah Paradigma
Sebuah riset oleh Accenture Song meramalkan bahwa ekonomi kreator akan mencapai nilai USD376 miliar pada tahun 2030. Dalam acara tersebut, Arief memperagakan bagaimana Samsung Galaxy Z Fold7, yang dilengkapi dengan Google Gemini AI, mampu mempercepat proses riset yang biasanya memakan waktu berhari-hari menjadi hanya hitungan detik.
Gemini Deep Research
Dengan fitur Gemini Deep Research, Arief menunjukkan bagaimana memasukkan satu prompt sederhana dapat menghasilkan analisis komprehensif mengenai tren pasar dan perilaku konsumen. “Kini, saya dapat fokus pada ide besar tanpa terjebak dalam proses teknis yang memakan waktu,” tambahnya.
Visualisasi yang Instan
Tidak hanya terbatas pada analisis teks, fitur Gemini Canvas memungkinkan para kreator untuk mengubah ide-ide yang ada di benak mereka menjadi visual yang nyata dengan sangat cepat. Presentasi mock-up, tata letak untuk media sosial, dan moodboard bisnis dapat dihasilkan tanpa harus memulai dari awal, memberikan kecepatan dan efisiensi dalam tim kreatif.
Inovasi Dengan Gemini Live Share Screen
Gemini Live Share Screen adalah inovasi lebih lanjut yang memungkinkan AI membantu pengguna dalam melihat konten yang ditampilkan di layar ponsel mereka. Fitur ini memberikan komentar dan saran seolah-olah seorang rekan kerja bekerja berdampingan.
Optimasi Melalui Perangkat Keras
Ilham Indrawan, Manajer Pemasaran Produk MX Samsung Electronics Indonesia, menggarisbawahi bahwa keunggulan AI tidak akan maksimal tanpa dukungan perangkat keras yang memadai. Layar utama Galaxy Z Fold7 yang berukuran 8 inci memungkinkan pengguna membuka beberapa jendela kerja secara bersamaan, mengembangkan ekosistem kerja yang terpadu. “Kreator dapat membuka hasil riset sambil mencatat strategi dan membuat visual di layar yang sama,” jelasnya.
Pentingnya Kemampuan Prompting
Ilham juga menekankan pentingnya kemampuan dalam memberikan konteks yang tepat saat menggunakan AI. Kejelasan dalam mendefinisikan target audiens dan nada komunikasi akan menentukan seberapa tajam strategi yang dapat diciptakan oleh Gemini.
Penawaran Menarik untuk Kreator
Bagi para kreator yang ingin mengikuti jejak sukses Arief Muhammad, Samsung menawarkan dua model ponsel lipat: Galaxy Z Fold7 yang dibanderol mulai dari Rp28.499.000 hingga Rp34.999.000, serta Galaxy Z Flip7 dengan harga mulai Rp17.999.000. Selama periode promo, ada juga penawaran menarik berupa akses gratis Google AI Pro selama enam bulan dan opsi cicilan ringan.
Kesimpulan
Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, masa depan ekonomi kreator semakin menjanjikan. Arief Muhammad, dengan dukungan kecerdasan buatan dan perangkat ponsel lipat, menunjukkan bahwa kesuksesan dalam bisnis kreatif kini dapat dicapai dengan lebih efisien. Transformasi yang dilakukan oleh para kreator seperti Arief menjadi contoh inspiratif bagaimana teknologi dapat merubah cara kerja bisnis dan menciptakan peluang baru di pasar.
Apple Technos Memberikan informasi terkini khususnya teknologi dan produk apple