Apple kembali menarik perhatian dunia teknologi dengan peluncuran macOS terbaru, macOS 26 Tahoe, yang membawa gebrakan besar di bidang kecerdasan buatan (AI) lewat Apple Intelligence. Namun, di balik semua fitur canggih ini, ada satu fakta yang cukup mencolok: tidak semua Mac bisa menikmati fitur AI baru tersebut. Hanya Mac dengan chip Apple Silicon (M1, M2, dan M3) yang mendapat dukungan penuh.
Lalu, mengapa Apple Silicon dianggap lebih siap untuk AI dibanding Mac yang masih menggunakan prosesor Intel? Mari kita kupas dengan bahasa yang mudah dipahami.
Daftar Isi
1. Apple Silicon Dibuat dengan “Otak AI” Bawaan
Salah satu alasan terbesar adalah karena Apple Silicon punya Neural Engine, yaitu unit pemrosesan khusus untuk AI.
Bayangkan Neural Engine ini seperti otak tambahan yang fokus hanya mengerjakan tugas AI, misalnya mengenali wajah di foto, menerjemahkan bahasa secara langsung, atau membuat ringkasan teks panjang.
Pada Mac berbasis Intel, tugas seperti ini biasanya harus dijalankan oleh CPU atau GPU. Hasilnya? Lebih lambat, lebih boros daya, dan membuat laptop cepat panas. Apple Silicon mengubah itu: AI bisa dijalankan cepat, efisien, dan hemat baterai.
2. Efisiensi Daya yang Jauh Lebih Baik
Mac dengan Apple Silicon terkenal punya daya tahan baterai panjang, bahkan bisa mencapai 18-22 jam pada model tertentu. Ini bukan sekadar enak dipakai saat bekerja mobile, tapi juga penting untuk AI.
Mesin AI, apalagi yang bekerja di perangkat (on-device AI), butuh daya komputasi besar. Tanpa efisiensi daya yang baik, laptop akan panas dan baterai cepat habis. Apple Silicon menggabungkan performa tinggi dengan konsumsi daya rendah, sehingga Mac bisa menjalankan proses AI berjam-jam tanpa ngecas.
3. Arsitektur yang Menyatukan Semua Komponen
Chip Apple Silicon mengusung desain System on a Chip (SoC). Artinya, CPU, GPU, Neural Engine, memori, dan komponen lain disatukan dalam satu chip.
Keuntungannya? Kecepatan transfer data jauh lebih tinggi karena semuanya berada dalam satu jalur komunikasi.
Bagi AI, ini ibarat punya ruang kerja besar tanpa tembok pemisah, sehingga data bisa bergerak bebas dan cepat. Intel Mac masih menggunakan desain terpisah, sehingga proses AI tidak seefisien Apple Silicon.
4. Optimalisasi Software dan Hardware oleh Apple
Karena Apple membuat chip dan sistem operasinya sendiri, mereka bisa mengoptimalkan keduanya secara sempurna. Fitur-fitur AI seperti Genmoji, Image Playground, Live Translation, atau summarize dokumen di macOS Tahoe berjalan mulus di Apple Silicon karena memang “dilatih” untuk chip tersebut.
Sementara di Intel Mac, Apple harus menyesuaikan banyak hal karena hardware dibuat pihak ketiga. Akibatnya, fitur AI berat sulit berjalan tanpa hambatan.
5. Masa Depan AI di Mac Memang Dirancang untuk Apple Silicon
Apple jelas memberi sinyal bahwa masa depan Mac akan full AI dan hanya mendukung chip buatannya sendiri. Intel Mac mulai ditinggalkan karena keterbatasan teknis, bukan sekadar strategi bisnis.
Dengan Apple Silicon, Mac siap untuk:
-
Pemrosesan AI lokal (on-device) yang lebih aman dan cepat.
-
Integrasi dengan iPhone dan iPad yang juga sudah pakai Apple Silicon.
-
Fitur AI generatif yang terus berkembang tanpa bergantung pada server luar.
Kesimpulan
Jika dianalogikan, Apple Silicon itu seperti jalan tol bebas hambatan khusus untuk AI, sedangkan Intel Mac masih harus lewat jalan biasa yang penuh lampu merah. Perbedaan ini membuat Apple Silicon jauh lebih siap untuk menghadapi era baru yang dipenuhi teknologi AI.
Bagi pengguna Mac Intel, kabar ini mungkin mengecewakan. Namun, bagi yang sudah memakai atau berencana membeli Mac dengan Apple Silicon, ini adalah investasi jangka panjang yang akan memaksimalkan pengalaman AI di masa depan.