Ketika Apple meluncurkan MacBook Pro dengan chip M4 Max, harapan para profesional kreatif langsung mengarah pada satu hal: kekuatan tanpa kompromi, terutama dalam pekerjaan berat seperti video editing. Kali ini, kami menguji langsung performa M4 Max dengan Final Cut Pro, software editing video andalan Apple yang memang dirancang untuk menyatu sempurna dengan ekosistem macOS dan arsitektur Apple Silicon.
Daftar Isi
Spesifikasi Singkat MacBook M4 Max yang Diuji
Untuk pengujian ini, kami menggunakan varian MacBook Pro 16 inci dengan spesifikasi berikut:
-
Chip Apple M4 Max dengan 16-core CPU dan 40-core GPU
-
RAM 64GB Unified Memory
-
SSD 2TB
-
Layar Liquid Retina XDR 120Hz
-
macOS Sonoma terbaru
Ini adalah konfigurasi yang dirancang untuk pengguna kelas berat—para editor video profesional, animator, dan pembuat film independen yang membutuhkan performa konsisten dalam proyek berdurasi panjang dan beresolusi tinggi.
Instalasi & Proyek Uji
Setelah menginstal Final Cut Pro versi terbaru, kami langsung menjalankan proyek pengujian dengan tiga jenis file:
-
Video 4K ProRes RAW berdurasi 10 menit
-
Video 6K REDCODE RAW berdurasi 5 menit
-
Video multicam 4K (4 sumber kamera) berdurasi 15 menit
Proyek juga melibatkan grading warna kompleks, penggunaan efek third-party seperti MotionVFX, serta rendering dengan format H.265 dan Apple ProRes 422 HQ.
Performa Editing: Nyaris Tanpa Hambatan
Saat membuka file ProRes RAW 4K, preview langsung berjalan mulus di timeline tanpa rendering, bahkan saat beberapa efek ditambahkan secara real-time. Playback 6K REDCODE juga terasa sangat responsif, sesuatu yang biasanya menuntut sistem dengan GPU diskrit kelas workstation.
Berpindah antar klip, memotong, menggeser, dan menambahkan title atau keyframe—semua terasa instan. Ini adalah peningkatan nyata dari M1 Max, dan bahkan terasa lebih stabil daripada M2 Max dalam pengujian serupa sebelumnya.
Grading Warna dan Efek
Salah satu kekuatan M4 Max yang terasa adalah saat kami melakukan grading warna menggunakan LUT dan HDR tools di Final Cut Pro. Layar XDR benar-benar menampilkan spektrum warna secara presisi, dan GPU 40-core menangani koreksi warna kompleks tanpa memaksa pengguna menunggu render background.
Beberapa efek third-party seperti Motion Blur, Lens Flare, dan Light Leaks bisa ditambahkan dan dipreview secara real-time. Ini penting bagi editor yang bekerja dengan klien di samping mereka atau harus melakukan revisi cepat saat deadline mepet.
Rendering & Export
Hasil ekspor sangat memukau:
-
Proyek 4K 10 menit dengan efek penuh (ProRes RAW ke ProRes 422 HQ): 4 menit 12 detik
-
Proyek 6K REDCODE ke H.265 (YouTube-ready): 6 menit 37 detik
-
Proyek multicam 4K (4 kamera, grading aktif): 8 menit 2 detik
Ini artinya, M4 Max lebih cepat sekitar 20–30% dibanding M2 Max dalam skenario serupa. Selain cepat, suhu laptop juga tetap stabil di bawah 85°C selama proses ekspor berat—berkat sistem pendingin baru Apple yang lebih senyap dan efisien.
Baterai & Mobilitas
Meski digunakan untuk proses editing berat, MacBook Pro M4 Max masih mampu bertahan sekitar 5–6 jam dalam mode unplugged saat bekerja dengan proyek 4K. Ini luar biasa untuk laptop sekelas workstation. Editor yang sering mobile—syuting di lapangan, pindah-pindah lokasi—akan menghargai kepraktisan ini.
Kesimpulan
Apple MacBook Pro M4 Max bukan hanya cepat—ia stabil, senyap, dan efisien. Dengan Final Cut Pro, keduanya seperti duet maut yang benar-benar saling melengkapi. Apakah ini overkill untuk editor rumahan? Mungkin. Tapi bagi profesional yang bekerja dengan footage high-res, efek berat, dan deadline ketat—M4 Max adalah investasi yang tidak akan mengecewakan.