Ketika membahas iPhone 15, sebagian besar sorotan publik mungkin tertuju pada desain titanium-nya, kamera periskop, atau penggunaan port USB-C. Namun, ada satu fitur yang tidak boleh diabaikan: kecerdasan buatan (AI) yang kini bekerja lebih cepat dan lebih efisien berkat peningkatan pada Neural Engine Apple.
Apple memang tidak secara gamblang menyebut iPhone 15 sebagai “smartphone AI”, tetapi realitanya, hampir seluruh pengalaman pengguna yang ditawarkan perangkat ini ditopang oleh sistem AI di belakang layar. Dengan chip A17 Pro yang diperkenalkan di model Pro, Neural Engine kini memiliki performa yang jauh lebih tangguh—hingga 35 triliun operasi per detik (TOPS). Lantas, apa artinya ini untuk pengguna sehari-hari?
Daftar Isi
Kecerdasan Buatan yang Bekerja Diam-Diam
Sebagian besar pengguna mungkin tidak menyadari bahwa AI berperan dalam hal-hal sederhana seperti mengatur fokus kamera secara otomatis, mengoreksi suara saat melakukan panggilan FaceTime, hingga mengenali pola penggunaan aplikasi untuk efisiensi daya. Di iPhone 15, seluruh proses ini dilakukan lebih cepat dan akurat.
Contohnya, dalam aplikasi Foto, iPhone 15 dapat secara otomatis mengenali wajah, objek, bahkan suasana dalam gambar, lalu mengelompokkannya. Semuanya ini dijalankan di perangkat (on-device) tanpa perlu mengunggah data ke cloud, sehingga menjaga privasi tetap aman. Ini adalah peran penting Neural Engine yang semakin ditingkatkan.
Live Voicemail dan Deteksi Bahasa
Salah satu fitur menarik di iOS 17 yang berjalan optimal di iPhone 15 adalah Live Voicemail, di mana pengguna dapat melihat transkrip pesan suara secara langsung saat seseorang meninggalkan pesan. Transkripsi ini diproses secara real-time menggunakan AI di perangkat. Ini menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan Apple sudah masuk ke pengalaman komunikasi harian.
Selain itu, fitur Autocorrect dan prediksi teks kini jauh lebih cerdas dan personal. Pengguna akan merasa bahwa keyboard iPhone 15 seperti “mengenal” gaya bahasa mereka sendiri. Ini dimungkinkan karena Neural Engine terus belajar dan menyesuaikan dari waktu ke waktu.
Kamera dan Neural Engine: Duo Pintar
Fitur kamera iPhone 15 pun sangat bergantung pada AI. Mode potret kini dapat diaktifkan secara otomatis tanpa perlu pengguna memilihnya secara manual. Sistem ini mengenali adanya wajah dalam frame, lalu menyimpan informasi kedalaman agar pengguna bisa mengatur fokus setelah foto diambil.
Di sisi video, fitur seperti Stabilisasi Otomatis, Scene Recognition, dan HDR Otomatis tidak lagi sekadar perangkat lunak pasif, tapi menjadi bagian dari sistem pintar yang dipandu AI dan machine learning.
Pengalaman Lebih Pribadi dan Efisien
Apple juga menanamkan AI di berbagai aspek lain: seperti pengaturan baterai adaptif, pengenalan suara untuk aksesibilitas, serta suggested actions di Siri. Walaupun Siri masih belum secerdas asisten AI berbasis cloud seperti ChatGPT atau Google Gemini, namun performanya kini terasa lebih cepat dan kontekstual berkat dukungan Neural Engine.
Satu hal yang menonjol dari pendekatan Apple adalah bahwa seluruh kecerdasan ini tidak dijalankan dari server luar, melainkan langsung di perangkat. Ini membuat pemrosesan lebih cepat dan menjaga data pengguna tetap aman.
Kesimpulan: AI yang Tidak Teriak, Tapi Bekerja Nyata
Meskipun Apple tidak menjual iPhone 15 sebagai ponsel AI secara eksplisit seperti pesaing-pesaingnya, kenyataannya fitur AI justru menjadi tulang punggung dari pengalaman pengguna. Dengan peningkatan besar pada Neural Engine di A17 Pro, iPhone 15 bukan hanya cepat dan canggih, tapi juga semakin cerdas secara diam-diam.
Inilah definisi AI versi Apple: tidak mencolok, tapi efektif. Tanpa perlu banyak kata, AI di iPhone 15 berhasil menciptakan pengalaman yang lebih personal, intuitif, dan efisien—dengan tetap menjaga privasi sebagai prioritas utama.