iPhone 17 Diduga Akan Mengungguli Samsung dan Jadi Raja Ponsel Global

JAKARTA – Laporan terbaru dari Counterpoint Research mengungkapkan bahwa Apple berpotensi mengambil alih posisi puncak dalam penjualan smartphone di seluruh dunia menjelang tahun 2025. Raksasa teknologi asal Cupertino ini diperkirakan bisa meraih pangsa pasar hingga 19,4%, melampaui Samsung, yang selama ini mendominasi pasar pengiriman ponsel pintar.

Dari sisi lain, produsen perangkat asal China diprediksi akan mengalami tantangan yang signifikan, mulai dari penurunan permintaan di pasar domestik, isu pada rantai pasokan, hingga meningkatnya persaingan yang bisa menghambat pertumbuhan mereka.

Analisis Pertumbuhan Pengiriman iPhone 17

Dalam laporannya yang dirilis dalam Smartphone Market Outlook Tracker, Counterpoint mencatat bahwa pengiriman smartphone secara global diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,3% dibandingkan tahun sebelumnya pada tahun 2025. Dengan estimasi lebih dari 243 juta unit iPhone yang akan dikirimkan, Apple tampaknya akan semakin mengukuhkan posisinya di puncak pasar.

Selama kuartal ketiga tahun 2025, pengiriman iPhone dilaporkan melebihi ekspektasi awal, dengan laju pertumbuhan tahunan mencapai 9%. Pertumbuhan ini dipicu oleh tingginya minat terhadap iPhone 17 yang baru saja diluncurkan, di mana Apple melakukan penyesuaian signifikan baik dari segi konfigurasi memori maupun strategi harga, sesuai laporan dari Gadgets 360.

Kenaikan Penjualan iPhone 17 di Pasar AS dan China

Di pasar Amerika Serikat, penjualan iPhone 17 menunjukkan angka yang mencolok, 12% lebih tinggi dibandingkan seri sebelumnya, yaitu iPhone 16, dalam empat minggu pertama setelah peluncuran. Sementara itu, di China, kenaikan tersebut bahkan mencapai 18%. Dengan proyeksi sampai tahun 2025, Apple berpotensi untuk menggeser Samsung dari posisi pemimpin pasar smartphone global dalam hal pengiriman, hal ini merupakan momen bersejarah setelah 14 tahun.

Sementara itu, Samsung diprediksi akan tetap berada di posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 18,7%, yang menunjukkan pertumbuhan 5% dibandingkan tahun lalu. Strategi pengelolaan rantai pasokan yang efisien membantu Samsung menyerap dampak negatif dari tarif yang ada. Penyesuaian pada seri Galaxy A juga memberikan daya saing yang lebih baik di sejumlah pasar, termasuk India, Asia Tenggara, serta Timur Tengah dan Afrika.

Persaingan Ketat di Dunia Ponsel Pintar

Meskipun analisis ini memberikan harapan yang positif bagi Apple, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Samsung mungkin tidak mampu merebut kembali posisinya sebagai pemimpin global dalam kurun waktu 2025 hingga 2029. Peningkatan persaingan yang ketat dari produsen asal China, khususnya di segmen menengah ke bawah, menjadi faktor penyebabnya.

Counterpoint juga memperingatkan bahwa tantangan di depan akan sangat besar bagi produsen ponsel asal China. Ketidakpastian pada rantai pasokan masih menjadi kendala utama dalam pengembangan mereka, termasuk kelangkaan memori LPDDR4 dan lonjakan harga komponen tersebut.

Proyeksi dan Strategi Merek Ponsel China

Empat merek terkemuka dari China – Xiaomi, Transsion Holdings, Vivo, dan Oppo – diperkirakan hanya akan mengalami pertumbuhan sebesar 1,7% secara tahunan. Dengan meningkatnya ketergantungan mereka pada pasar internasional, khususnya India dan Asia Tenggara, mereka sedang melakukan transformasi strategi dari focus pada volume penjualan menuju pendekatan yang lebih mengutamakan nilai.

Transformasi ini diharapkan dapat membantu mereka meraih pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di tengah persaingan yang semakin ketat di industri ponsel pintar.

About applegeekz

Check Also

Penawaran iPhone Black Friday Terbaik yang Masih Tersedia

Musim liburan telah tiba dan menjadi waktu yang sangat dinanti-nanti oleh penggemar teknologi, terutama para …