Dalam dunia yang semakin terhubung dengan teknologi, kenyamanan sering berjalan beriringan dengan risiko keamanan. Apple, sebagai salah satu pemimpin inovasi, telah memperkenalkan dua fitur unggulan untuk melindungi privasi penggunanya: Face ID dan Touch ID. Meski keduanya dirancang untuk membuat hidup lebih praktis, ada sejumlah aturan penting yang sebaiknya kamu ikuti agar manfaatnya bisa maksimal tanpa mengorbankan keamanan data pribadi.
Sebelum membahas aturan penggunaannya, mari kita pahami dulu secara singkat apa itu Face ID dan Touch ID.
-
Face ID adalah sistem pengenalan wajah yang digunakan oleh perangkat Apple, seperti iPhone dan iPad, untuk membuka kunci layar, melakukan pembayaran, serta mengakses data pribadi. Teknologi ini menggunakan kamera TrueDepth untuk memetakan wajah pengguna secara detail.
-
Touch ID adalah sistem sensor sidik jari yang pertama kali diperkenalkan pada iPhone 5s. Dengan menyentuhkan jari ke tombol Home (atau tombol daya di beberapa iPad), pengguna bisa membuka kunci perangkat atau melakukan autentikasi.
Kedua sistem ini menawarkan keamanan tingkat tinggi, namun tetap ada hal-hal yang perlu kamu perhatikan agar tidak menimbulkan celah bagi penyusup.
Daftar Isi
1. Jangan Gunakan Wajah atau Sidik Jari Orang Lain
Meskipun terdengar sepele, ini adalah aturan paling dasar yang kerap dilanggar. Beberapa orang dengan santainya menambahkan wajah pasangan, teman, atau rekan kerja ke pengaturan Face ID atau Touch ID dengan alasan “biar praktis”. Padahal, ini bisa membuka peluang besar untuk penyalahgunaan data atau akses ilegal ke perangkatmu.
Aturan umumnya sederhana: Jika kamu tidak ingin orang tersebut mengetahui isi ponselmu, jangan beri mereka akses lewat Face ID atau Touch ID.
2. Selalu Aktifkan Passcode Tambahan
Baik Face ID maupun Touch ID bukanlah pengganti passcode, melainkan pelengkap. Apple selalu menyarankan untuk tetap menggunakan kode sandi (passcode) sebagai metode cadangan.
Mengapa ini penting? Dalam kondisi tertentu—seperti setelah restart perangkat, gagal autentikasi beberapa kali, atau jika wajah atau sidik jari tidak terdeteksi—sistem akan meminta passcode sebagai lapisan terakhir pertahanan.
Gunakan passcode yang kuat, hindari angka sederhana seperti “1234” atau tanggal lahir.
3. Hati-Hati Saat Dalam Situasi Darurat
Ada kalanya kamu perlu menonaktifkan Face ID atau Touch ID secara cepat, misalnya saat berada dalam situasi yang tidak aman atau terancam.
Apple menyediakan cara instan untuk mematikan fitur ini: cukup tekan dan tahan tombol samping bersamaan dengan salah satu tombol volume selama beberapa detik. Setelah itu, perangkat akan mengunci dan hanya bisa dibuka dengan passcode.
Fitur ini penting terutama untuk melindungi data dari pemaksaan fisik, misalnya jika seseorang mencoba membuka ponselmu tanpa izin.
4. Perbarui Data Wajah atau Sidik Jari Secara Berkala
Wajah dan sidik jari manusia bisa berubah seiring waktu—baik karena usia, luka, atau kondisi tertentu. Jika kamu merasa Face ID atau Touch ID mulai tidak akurat, segera lakukan pembaruan.
Di menu pengaturan, kamu bisa menghapus dan menambahkan data biometrik baru. Ini akan membantu sistem bekerja lebih baik dan akurat.
5. Jangan Gunakan Saat Sedang Tidur
Meskipun Face ID memiliki fitur deteksi perhatian (attention aware), artinya ia tidak akan membuka kunci jika mata kamu tertutup, tetap saja ada celah jika kamu lengah.
Bila kamu sedang tidur atau tidak sadar, orang lain bisa mencoba mengarahkan wajahmu ke kamera untuk membuka perangkat. Karena itu, dalam situasi seperti di pesawat, tempat umum, atau saat beristirahat, lebih aman untuk mengunci perangkat secara manual dan hindari ketergantungan total pada Face ID.
Kesimpulan
Face ID dan Touch ID memang memberikan kemudahan luar biasa dalam kehidupan digital sehari-hari. Tapi, seperti teknologi lainnya, mereka hanya seaman bagaimana kamu menggunakannya. Dengan menerapkan aturan-aturan dasar di atas, kamu bisa tetap menikmati kemudahan akses sekaligus menjaga privasi dan keamanan data tetap utuh. Jangan biarkan kenyamanan menjadi celah masuk bagi risiko. Gunakan dengan bijak, tetap waspada, dan jaga perangkatmu seperti kamu menjaga dompet—karena di era digital ini, iPhone dan iPad adalah kunci menuju hampir semua hal penting dalam hidupmu.