Hamilton, Kanada – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Kamis (16/10), menyambut baik gencatan senjata sementara yang baru-baru ini dicapai antara Pakistan dan Afganistan, dan mendesak “pengakhiran pertempuran yang berkelanjutan.”
“Sekretaris Jenderal telah menindaklanjuti dengan keprihatinan laporan bentrokan bersenjata antara Afganistan dan Pakistan, yang telah menewaskan dan melukai banyak warga sipil, dan menyambut baik pengumuman gencatan senjata sementara,” kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.
Sebagaimana Sekjen PBB “menyerukan para pihak untuk menyepakati akhir pertempuran yang berkelanjutan dan untuk terlibat dalam dialog agar warga sipil dapat dilindungi dan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut,” Dujarric juga melaporkan bahwa misi PBB di Afganistan sedang memantau situasi.
Dia mengatakan bahwa misi tersebut juga menyambut baik gencatan senjata tersebut, dan berkata: “Misi PBB masih mengkaji jumlah pasti korban tewas dan luka-luka.”
“Namun, informasi terkini menunjukkan bahwa setidaknya 17 warga sipil tewas dan 346 lainnya terluka di Spin Boldak di sisi perbatasan Afganistan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa misi tersebut juga mencatat setidaknya terdapat 16 kematian warga sipil setelah bentrokan terjadi di provinsi Paktika, Patkya, Kunar, dan Helmand.
“Misi PBB mengingatkan semua pihak tentang kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional untuk mematuhi prinsip-prinsip utama pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian guna mencegah jatuhnya korban sipil,” ujar Dujarric.
Islamabad dan Kabul menyepakati gencatan senjata selama 48 jam pada Rabu setelah bentrokan di sepanjang perbatasan bersama mereka.
Kesepakatan itu adalah gencatan senjata kedua antara kedua negara tetangga tersebut karena permusuhan juga meletus pada 11 Oktober, tetapi dihentikan setelah mediasi oleh Qatar dan Arab Saudi.