...

KLH Beri Bali Perahu Karet Untuk Tangani Banjir dan Bersihkan Sampah

Ancaman Lingkungan di Pulau Dewata: Sebuah Realitas yang Tak Terbantahkan
Pulau Bali, yang dikenal luas sebagai destinasi wisata impian dengan keindahan alam dan budaya yang memukau, kini juga berhadapan dengan tantangan lingkungan yang kian kompleks. Perubahan iklim global telah membawa dampak nyata, salah satunya berupa peningkatan frekuensi dan intensitas banjir, serta masalah akumulasi sampah, terutama sampah laut yang datang setiap akhir tahun. Menyadari urgensi ini, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengambil langkah proaktif dengan memberikan dukungan vital kepada Provinsi Bali.
Pada Sabtu di Denpasar, KLH secara resmi menyerahkan dua unit perahu karet modern kepada Provinsi Bali melalui Komando Resor Militer (Korem) 163/Wira Satya. Bantuan ini tidak hanya dimaksudkan sebagai respons cepat terhadap kejadian banjir yang melanda Bali baru-baru ini, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang untuk kesiapsiagaan bencana dan upaya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dari ancaman sampah di sungai dan laut.

Dukungan Vital dari KLH: Perahu Karet sebagai Alat Multiguna untuk Bali
Penyerahan perahu karet ini merupakan cerminan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung daerah yang rentan terhadap isu lingkungan. Plt. Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian LH, Hanifah Dwi Nirwana, dalam kesempatan tersebut menegaskan multifungsi dari bantuan ini. “Ini sebagai bentuk respons kami terhadap kejadian banjir di Bali kemarin, kami harapkan menjadi salah satu peralatan yang digunakan untuk kesiapsiagaan dan bisa dimanfaatkan untuk patroli sampah di sungai,” kata Hanifah.
Lebih lanjut, Hanifah menyoroti fenomena tahunan di penghujung tahun, di mana Bali sering “kedatangan” sampah laut dalam jumlah besar. Perahu karet bermesin ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut, mencegahnya merusak ekosistem pesisir dan mengganggu aktivitas pariwisata. “Sebenarnya ini multiguna, baik dari sisi kebencanaan maupun pencegahan,” imbuhnya, menekankan bahwa alat ini dapat berperan ganda dalam mitigasi dan preservasi.

Mengapa Perahu Karet Ini Krusial bagi Pulau Dewata?
Bali, sebagai pulau yang relatif kecil namun padat penduduk dan aktivitas, memiliki kerentanan tinggi terhadap dampak lingkungan. Curah hujan ekstrem dapat dengan cepat memicu banjir bandang, sementara arus laut membawa sampah dari berbagai penjuru, mengancam keindahan pantai-pantai ikonik Bali. Perahu karet jenis Landing Craft Rubber (LCR) yang diserahkan ini dirancang khusus untuk kondisi tersebut.
Dikenal karena fleksibilitasnya, LCR mampu beroperasi dengan efektif baik di perairan dangkal yang sering ditemukan di sungai-sungai Bali yang meluap, maupun di perairan yang lebih dalam saat menghadapi kondisi di laut lepas. Setiap unit dirancang untuk mengangkut hingga 10 orang, menjadikannya ideal untuk operasi evakuasi skala kecil hingga menengah, serta pengiriman logistik atau personel ke lokasi yang terisolasi. Dengan perawatan yang tepat, perahu berbahan bakar ini memiliki usia pakai yang mengesankan, antara 10 hingga 15 tahun, menjamin investasi jangka panjang bagi kesiapsiagaan bencana Bali.

Peran Korem 163/Wira Satya: Garda Terdepan Penanganan Bencana dan Kebersihan
Korem 163/Wira Satya, sebagai pihak penerima dan pengelola bantuan ini, menyambut baik inisiatif KLH. Kepala Seksi Logistik Korem 163/Wira Satya, Kolonel Czi Koerniawan Pramulyo, menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan ini. “Saat ini kami juga sedang melaksanakan pembersihan pantai sehingga itu juga kita bisa maksimalkan penggunaannya untuk patroli sampah di wilayah pantai,” kata Kolonel Koerniawan.
Rencana penggunaan perahu karet ini mencakup berbagai spektrum operasi. Mulai dari evakuasi warga yang terjebak banjir, distribusi logistik penting ke daerah terdampak, hingga pengiriman personel dapur umum ke wilayah yang sulit dijangkau kendaraan darat. Integrasi perahu ini dalam strategi penanganan bencana Korem akan secara signifikan meningkatkan efektivitas dan efisiensi respons di lapangan. Perannya juga vital dalam mendukung program pembersihan pantai yang rutin dilaksanakan, memastikan kebersihan pesisir Bali tetap terjaga.

Membongkar Akar Masalah: Banjir dan Sampah Akibat Kerusakan Lingkungan
Kolonel Koerniawan tidak menampik bahwa banjir besar yang melanda Bali baru-baru ini tidak terlepas dari faktor kerusakan lingkungan hidup. Maraknya alih fungsi lahan yang mengurangi daerah resapan air, serta tumpukan sampah yang menyumbat saluran air, menjadi pemicu utama. Dengan bertambahnya alat utama seperti perahu karet ini, diharapkan penanganan bencana dapat diantisipasi dan ditangani dengan lebih efektif dan efisien.
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya tidak hanya mengatasi dampak, tetapi juga menyentuh akar permasalahan. Bantuan perahu karet ini adalah alat untuk menanggulangi akibat, namun upaya pencegahan melalui pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab tetap menjadi fondasi utama untuk menciptakan Bali yang lebih tangguh.

Dorongan untuk Partisipasi Masyarakat dan Mitigasi Iklim
Meskipun telah dibantu dengan peralatan canggih, Kementerian LH tetap mendorong agar masyarakat Bali secara aktif menjaga lingkungan. Hanifah Dwi Nirwana mengingatkan bahwa perubahan iklim, ditambah dengan faktor sampah, dapat membuat suatu daerah semakin rentan. “Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kejadian banjir seperti kemarin. Dengan gerak cepat bersama-sama, mudah-mudahan kita bisa benahi lanskapnya Bali yang sangat rentan karena kecilnya Bali, menjadi hal penting buat kita menyadarkan diri menjaga lingkungan,” pungkasnya.
Pesan ini merupakan ajakan kolektif agar seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan pihak militer bersinergi. Mengingat Bali adalah pulau kecil dengan keterbatasan geografis, setiap tindakan perusakan lingkungan akan berdampak signifikan. Oleh karena itu, kesadaran dan partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, meminimalkan sampah, serta mendukung program konservasi, adalah kunci utama untuk mewujudkan Bali yang bersih, hijau, dan lestari.

Menuju Bali yang Lebih Tangguh dan Berkelanjutan
Bantuan perahu karet dari KLH kepada Bali melalui Korem 163/Wira Satya ini adalah langkah konkret dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana dan upaya pengelolaan lingkungan di Pulau Dewata. Ini bukan hanya tentang merespons krisis, tetapi juga tentang membangun fondasi keberlanjutan. Dengan dukungan fasilitas yang memadai, ditambah dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan Bali dapat menjadi contoh dalam menghadapi tantangan lingkungan global, serta tetap menjadi surga yang aman, bersih, dan indah bagi generasi mendatang.

About applegeekz

Check Also

Komdigi Pertaruhkan Janji Koneksi di 2.500 Desa, Realita atau Utopia 2026?

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban yang tak pernah sepi dari dering notifikasi dan kecepatan data …