Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan militer Australia memperkuat kerja sama di bidang pertahanan siber dan penanggulangan bencana dalam operasi militer selain perang (OMSP).
Kerja sama itu terjalin kala Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bertemu dengan Panglima tentara Australia yakni Chief of the Defence Force Australia Admiral David Jhonston di Kemenhan, Jakarta Pusat, Jumat.
“Kita berencana untuk membuka pelatihan siber, termasuk juga bagaimana melakukan kegiatan dalam konteks human neutral assistance disaster relief, dalam konteks OMSP yang hingga saat ini sudah dilakukan,” kata Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang saat ditemui di kantor Kemenhan.
Menurut Frega, pertahanan siber merupakan salah satu pilah pertahanan yang harus diperkuat guna menangkal serangan siber berupa informasi dan peretasan yang mengancam pemerintah.
Karenanya, dia menilai kerja sama ini sangat penting untuk memperkuat pertahanan Indonesia dalam menghadapi serangan siber.
Terkait latihan penanganan OMSP, Frega memastikan latihan bersama dengan militer Australia di bidang penanggulangan bencana akan tetap berlanjut.
“Tadi juga disampaikan peluang untuk menjajaki latihan di wilayah Timur Indonesia, sebagaimana yang waktu itu sudah disampaikan terdahulu oleh Bapak Menhan Sjafrie bahwa di perairan Indonesia Timur nantinya akan digunakan untuk latihan bersama,” jelas Frega.
Dengan adanya ragam agenda latihan bersama ini, diharapkan hubungan militer antara Indonesia dan Australia akan terus terjalin dengan harmonis.
Tidak hanya hubungan antara militer, Frega juga berharap kerja sama ini akan mempererat hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dan Australia.