...

Dua Hari Tinjau Lokasi Bencana, Prabowo: Keadaan Terkendali

Presiden Prabowo Pastikan Penanganan Bencana di Aceh dan Sumatera Utara Terkendali

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memastikan bahwa penanganan bencana alam di sejumlah wilayah terdampak di Aceh dan Sumatera Utara berada dalam kondisi terkendali. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden setelah menuntaskan rangkaian peninjauan lapangan selama dua hari berturut-turut di kawasan yang dilanda banjir dan longsor.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus memantau kondisi lapangan secara intensif untuk memastikan keselamatan serta kesejahteraan masyarakat terdampak bencana.

“Saya lihat keadaan terkendali. Saya cek terus. Di sana-sini memang keadaan alam dan kondisi fisik menimbulkan keterlambatan sedikit, tetapi saya cek langsung ke tempat pengungsian. Kondisi mereka baik, pelayanan kepada mereka baik, dan suplai pangan cukup,” ujar Presiden Prabowo.

Pernyataan tersebut mencerminkan hasil evaluasi langsung Presiden terhadap efektivitas penanganan darurat, termasuk koordinasi antarlembaga dan kesiapan logistik, di tengah tantangan kondisi alam yang kerap sulit diprediksi.

Tinjauan Langsung Dampak Banjir dan Longsor

Selama dua hari terakhir, Presiden Prabowo melakukan peninjauan langsung ke sejumlah daerah terdampak bencana. Pada Jumat, Kepala Negara mengunjungi Aceh Tamiang, Takengon, dan Kabupaten Bener Meriah. Beberapa wilayah tersebut sebelumnya sempat terisolasi akibat banjir, longsor, dan kerusakan infrastruktur.

Pada Sabtu, Presiden melanjutkan agenda peninjauan ke Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Di setiap lokasi, Presiden tidak hanya meninjau kondisi fisik wilayah terdampak, tetapi juga berdialog langsung dengan para pengungsi serta petugas di lapangan.

Presiden memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat, mulai dari pangan, sandang, hingga layanan kesehatan darurat, telah terpenuhi. Ia menekankan bahwa ketersediaan logistik dan kualitas pelayanan di lokasi pengungsian menjadi indikator utama keberhasilan penanganan bencana pada fase darurat.

Pemulihan Infrastruktur dan Akses Wilayah

Presiden Prabowo juga menyoroti progres pemulihan infrastruktur di wilayah terdampak. Ia mengapresiasi percepatan pembukaan kembali akses jalan dan jembatan yang sebelumnya terputus akibat bencana.

Di Kabupaten Bener Meriah, sejumlah jembatan vital dilaporkan telah kembali berfungsi. Sementara di Aceh Tamiang, akses jalan utama yang sempat terputus kini telah tersambung kembali, sehingga distribusi bantuan logistik dan mobilitas warga dapat berjalan normal.

Pemulihan infrastruktur ini dinilai krusial karena menjadi penopang utama dalam proses penanganan bencana dan pemulihan pascabencana. Terbukanya akses jalan memperlancar distribusi bantuan kemanusiaan sekaligus memungkinkan masyarakat mulai kembali menjalankan aktivitas ekonomi secara bertahap.

Apresiasi untuk Petugas dan Ketegaran Warga

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, termasuk TNI, Polri, aparat pemerintah daerah, relawan, serta tenaga kesehatan. Ia menilai kerja keras dan dedikasi para petugas di lapangan menjadi faktor kunci terkendalinya situasi.

Selain itu, Presiden juga mengapresiasi ketegaran masyarakat terdampak. “Warga tetap tegar dan sabar,” ujar Prabowo, menyoroti semangat masyarakat dalam menghadapi cobaan berat akibat bencana alam.

Menurut Presiden, semangat gotong royong dan solidaritas antarwarga turut membantu mempercepat proses pemulihan dan meringankan beban para korban.

Komitmen Pemulihan Jangka Panjang

Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, tetapi juga telah menyiapkan langkah-langkah pemulihan jangka panjang. Salah satu prioritas utama adalah penyediaan hunian bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana.

“Kita sudah rencanakan alokasi perumahan dan sebagainya,” kata Presiden, menegaskan komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian permanen yang layak bagi masyarakat terdampak.

Program hunian tersebut menjadi bagian dari strategi pemulihan menyeluruh yang mencakup rehabilitasi sosial dan ekonomi. Pemerintah menargetkan agar masyarakat tidak hanya mendapatkan tempat tinggal baru, tetapi juga dapat kembali menjalani kehidupan yang aman, stabil, dan produktif.

Kunjungan Berulang sebagai Bentuk Kehadiran Negara

Kunjungan dua hari ini bukan merupakan kunjungan pertama Presiden Prabowo ke wilayah terdampak bencana di Sumatra. Sebelumnya, pada Senin, 1 Desember, Presiden meninjau tiga provinsi sekaligus, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Selanjutnya, pada Minggu, 7 Desember, Presiden kembali ke Aceh untuk memantau perkembangan penanganan banjir dan longsor.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa kunjungan berulang Presiden merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memastikan penanganan bencana dilakukan secara cepat, efektif, dan berkelanjutan. Kehadiran langsung Presiden di lokasi bencana juga dinilai memberikan dukungan moril yang besar bagi masyarakat terdampak.

Kunjungan tersebut menegaskan kehadiran negara di tengah masyarakat pada saat-saat sulit, sekaligus memastikan bahwa proses pemulihan berjalan sesuai rencana. Pemerintah berharap seluruh upaya yang dilakukan dapat membantu masyarakat terdampak bangkit kembali dan menjalani kehidupan yang lebih baik dengan dukungan penuh dari negara.

About applegeekz

Check Also

Terungkap! Pasutri Pencuri Uang Pedagang Bakso di Kembangan Berhasil Dibekuk Polisi, Terancam Pasal Pemberatan

Jakarta Barat kembali menjadi sorotan atas keberhasilan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus pencurian yang meresahkan …