...

Tangkal Konten Hoaks dan Sensitif, YouTube Andalkan Teknologi AI dan Mata Manusia

JAKARTA – YouTube, sebagai salah satu platform video paling dominan global, sangat serius dalam mengatasi penyebaran berita bohong atau hoaks. Di zaman di mana informasi berlimpah, YouTube tidak hanya mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) tetapi juga memerlukan partisipasi manusia untuk memastikan bahwa konten yang ditawarkan memiliki kualitas dan akurasi yang dapat dipercaya.

Kebijakan dan Strategi YouTube dalam Menangani Misinformasi
Dalam sebuah acara diskusi yang diadakan oleh iNews Media Group Campus Connect bertajuk “Creatorverse” di Universitas Tarumanegara, Isabella Wibowo, Manajer Mitra Strategis YouTube untuk Berita dan Penyiar di Indonesia, menegaskan komitmen platform ini dalam memerangi konten hoaks. Isabella menjelaskan bahwa YouTube telah merumuskan berbagai kebijakan serta fitur khusus yang didedikasikan untuk menanggulangi penyebaran informasi yang salah.

Dalam Kebijakan Panduan Komunitas YouTube, jelas Isabella, terdapat ketentuan ketat tentang misinformasi. “Jika terdapat video yang membahas sebuah insiden tetapi menggunakan footage atau gambar yang tidak relevan atau salah, konten tersebut dianggap melanggar pedoman kami dan akan dihapus,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Isabella menekankan bahwa akun-akun yang terus menerus memposting konten hoaks akan berpotensi disuspend. YouTube mendorong penggunanya untuk aktif berpartisipasi dalam melawan penyebaran informasi yang tidak benar dengan fitur-fitur yang telah disiapkan.

Pentingnya Pelaporan oleh Pengguna
Isabella menjelaskan bahwa ada mekanisme pelaporan krusial dari pengguna. “Jika mereka menemukan konten yang dianggap tidak akurat atau tidak sesuai dengan kebijakan kami, mereka dapat melaporkannya,” jelasnya. Menurutnya, pelaporan ini adalah suatu sistem dua arah yang sangat penting demi menjaga integritas platform digital dalam menghadapi hoaks.

“Sisi otomatisasi memang sudah ada, tetapi keterlibatan manusia sangat diperlukan. Dengan volume konten yang diunggah setiap hari, otomatisasi membantu menyaring informasi yang berpotensi berbahaya,” lanjutnya.

Peran Penting Manusia dalam Menangani konten Sensitif
Walaupun otomatisasi berperan besar dalam penyaringan konten, Isabella menggarisbawahi bahwa algoritma tidak selalu mampu menangani semua jenis konten. Dalam kasus-kasus dengan sensitivitas tinggi, evaluasi manual oleh tenaga manusia sangat dibutuhkan. “Untuk konten-konten tertentu yang dianggap terlalu sensitif, kami memerlukan pemeriksaan oleh manusia untuk menjamin konteks serta akurasi informasi tersebut,” jelasnya.

Upaya ini diambil supaya konten negatif tidak menyebar luas dan mengganggu pengguna. “Kami menyadari itu sebagai platform, kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga kualitas informasi yang ada di dalam platform kami,” pungkas Isabella.

Dengan langkah-langkah proaktif ini, YouTube tidak hanya berusaha melindungi penggunanya dari hoaks tetapi juga berupaya mendidik mereka untuk lebih teliti dalam mengonsumsi informasi. Melalui kombinasi kecanggihan teknologi dan partisipasi manusia, YouTube berkomitmen untuk menjadikan platform ini sebagai ruang yang aman serta informatif bagi seluruh penggunanya.

About applegeekz

Check Also

Amazon Sebut MNC Group Siap Manfaatkan Satelit Orbit Rendah untuk Masa Depan Industri Media

Jakarta – Dalam era digital yang terus berkembang, inovasi menjadi hal yang sangat penting, terutama …