Di era digital saat ini, WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi pesan instan yang paling populer. Namun, sebuah penyelidikan forensik baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan bahwa pesan yang dikirim melalui WhatsApp bisa menyimpan informasi lokasi pengirim meskipun mereka tidak sengaja membagikan data tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Elorm Daniel, seorang investigator forensik digital, yang membagikan temuannya melalui media sosial.
Temuan Menarik dari Analisis Forensik
Dalam cuitan di media sosial X pada tanggal 25 November 2025, Daniel menjelaskan bagaimana pada 3 September ia melakukan analisis terhadap pesan-pesan WhatsApp yang ia terima. Dalam proses tinjauan forensik tersebut, terungkap bahwa metadata dari pesan yang tampaknya biasa ini sebenarnya menyimpan informasi lokasi yang spesifik pada saat pesan tersebut dikirim. Ia menggambarkan situasi tersebut dengan menyatakan, “Bayangkan saja, Anda menerima sebuah pesan WhatsApp dari seseorang dan tingkat keberuntungan memunculkan fakta bahwa pesan itu secara diam-diam menyimpan lokasi tepat mereka meskipun mereka tidak pernah bermaksud untuk membagikannya.”
Metadata dan Keberadaan Lokasi
Daniel mengatakan, meskipun tidak ada yang secara sadar membagikan data lokasi, ternyata metadata yang terkandung di dalam pesan WhatsApp tersebut bisa menunjukkan koordinat yang akurat. Ia menegaskan, “Mereka tidak membagikannya dengan sengaja dan saya juga tidak meminta informasi itu. Perangkat hanya merekamnya secara otomatis selama percakapan berlangsung.”
Lebih lanjut, Daniel menjelaskan bahwa jika ponsel yang digunakan menjalani proses pencitraan forensik, seorang pihak ketiga yang memiliki keahlian dapat mengambil data lokasi dari perangkat penerima. Hal ini terjadi hanya jika fitur lokasi diaktifkan selama percakapan berlangsung. “Apabila lokasi Anda diaktifkan saat berkomunikasi di WhatsApp, bisa jadi lokasi tepat Anda dapat diekstraksi dari perangkat orang lain,” lanjutnya.
Lebih dari Sekadar Lokasi
Selain informasi lokasi, proses ekstraksi data forensik juga dapat mengungkap berbagai informasi lainnya yang tersimpan dalam perangkat. Daniel menemukan bahwa akun dan kata sandi yang disinkronkan, riwayat penggunaan aplikasi, serta log aktivitas internal dapat dipulihkan tanpa memerlukan akses root atau manipulasi perangkat lunak. Bahkan, informasi tentang grup WhatsApp yang ditinggalkan—seperti tanggal pembuatan grup, identitas pembuat, dan riwayat keanggotaan—masih bisa diakses meskipun Daniel sudah tidak lagi menjadi anggota grup tersebut.
Selain itu, berkas media yang tersimpan dalam ponsel, termasuk foto, video, tangkapan layar, dan rekaman suara, juga dilaporkan menyertakan metadata yang sama. Daniel menyatakan bahwa setiap berkas berisi koordinat GPS yang menunjukkan kapan dan di mana berkas tersebut dibuat. Semua informasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai privasi pengguna WhatsApp yang mungkin tidak disadari.
Tanggapan dari WhatsApp
Setelah berita ini merebak, tim dukungan WhatsApp memberikan tanggapan terkait klaim yang disampaikan oleh Daniel. Mereka menegaskan bahwa sistem enkripsi menyeluruh yang diterapkan di WhatsApp memastikan bahwa pesan, termasuk data lokasi, hanya dapat diakses oleh pengirim dan penerima yang dimaksud. Namun, dalam konteks analisis forensik, metadata seperti data lokasi dapat diekstraksi dari perangkat atau cadangan melalui analisis forensik yang cermat.
WhatsApp mengingatkan pengguna bahwa masalah ini lebih berkaitan dengan perangkat itu sendiri dan bukan dengan aplikasi WhatsApp. Mereka menekankan bahwa meskipun enkripsi melindungi konten pesan, metadata, termasuk data lokasi, tidak mendapatkan perlindungan yang sama seperti isi pesan.
Mendorong pengguna untuk lebih paham mengenai privasi digital dan cara perangkat mereka berfungsi dapat menjadi langkah penting bagi masyarakat di tengah berkembangnya teknologi komunikasi saat ini.
Apple Technos Memberikan informasi terkini khususnya teknologi dan produk apple