...

Pelicans pecat Willie Green, tunjuk Borrego sebagai pelatih interim

Awal musim NBA 2025-2026 baru saja dimulai, namun guncangan besar telah melanda kubu New Orleans Pelicans. Manajemen tim secara mengejutkan mengumumkan pemecatan pelatih kepala Willie Green setelah tim mencatatkan rekor yang sangat mengecewakan, 2 kemenangan dan 10 kekalahan. Keputusan drastis ini datang menyusul serangkaian hasil buruk yang gagal memenuhi ekspektasi, meski tim telah melakukan pembaruan signifikan pada daftar pemainnya di pra-musim. Sebagai pengganti sementara, James Borrego, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih, ditunjuk sebagai pelatih kepala interim dengan tugas berat untuk membalikkan keadaan.

Pengumuman resmi ini disampaikan oleh Executive Vice President of Basketball Operations New Orleans Pelicans, Joe Dumars, pada hari Minggu, sebagaimana dilansir dari laman resmi NBA. Dumars menyatakan bahwa keputusan ini adalah langkah yang harus diambil untuk menetapkan arah tim ke depan. “Kami harus menetapkan siapa yang akan menjadi bagian dari tim ini ke depan dan saya tidak melihat hal itu terjadi,” tegas Dumars, mengisyaratkan adanya ketidakcocokan antara visi kepelatihan Green dengan ambisi klub.

Akhir Era Willie Green: Di Balik Pintu Playoff yang Tertutup

Willie Green, yang menukangi Pelicans sejak tahun 2021, telah melewati empat musim penuh tantangan. Selama masa kepemimpinannya, ia mencatatkan rekor pertandingan total 150 kemenangan berbanding 190 kekalahan. Di bawah asuhannya, Pelicans berhasil menembus babak playoff sebanyak dua kali, yaitu pada musim 2022 dan 2024, namun selalu terhenti di putaran pertama. Selain itu, mereka juga sempat tampil di babak play-in pada tahun 2023. Capaian ini, meskipun tergolong lumayan bagi sebuah tim yang kerap menghadapi cedera pemain kunci, dianggap tidak cukup untuk membawa Pelicans ke level yang lebih tinggi.

Salah satu faktor penghambat utama yang sering disebut-sebut selama masa kepelatihan Green adalah absennya bintang utama tim, Zion Williamson. Pemain fenomenal ini hanya bermain sekitar 39 persen dari total pertandingan selama Green menjabat, sebuah statistik yang secara signifikan membatasi potensi dan strategi tim. Ketidakhadiran Williamson memaksa Green untuk terus beradaptasi dan mencoba berbagai komposisi, namun tampaknya hal itu tidak cukup untuk membangun konsistensi yang diharapkan. Musim ini, meskipun ada penambahan pemain seperti Kevon Looney, Sadiq Bey, Jordan Poole, serta dua rookie menjanjikan, Jeremiah Fears dan Derik Queen, tim tetap kesulitan menemukan ritme. Empat kekalahan beruntun setelah dua kemenangan di awal musim menjadi pukulan telak yang mempercepat keputusan pemecatan Green.

Harapan Baru di Bawah James Borrego: Dari Asisten Menuju Kemudi Utama

Tongkat estafet kini beralih ke tangan James Borrego, sosok yang tidak asing lagi bagi staf kepelatihan Pelicans, mengingat ia telah mengabdi selama tiga musim terakhir sebagai asisten. Borrego sendiri memiliki rekam jejak sebagai pelatih kepala NBA, pernah menukangi Charlotte Hornets dari tahun 2018 hingga 2022, dengan catatan 138 kemenangan dan 163 kekalahan. Pengalaman tersebut memberinya pemahaman mendalam tentang dinamika liga dan tuntutan sebagai pemimpin tim.

Joe Dumars mengungkapkan keyakinannya bahwa Borrego mampu membawa perubahan positif bagi tim, setidaknya hingga akhir musim 2025-2026. Borrego kini mengemban tanggung jawab untuk mengarungi 70 pertandingan tersisa di musim reguler, sebuah tugas yang tidak ringan. Setelah penunjukannya, Borrego langsung menyatakan fokus utamanya adalah evaluasi komprehensif terhadap komposisi pemain dan filosofi permainan. “Kami harus menjadi grup yang lebih tangguh dan kuat secara fisik, apa pun bentuknya,” ujar Borrego, mengindikasikan prioritasnya untuk membangun mentalitas dan fondasi fisik yang lebih kokoh dalam tim.

Analisis Awal Musim dan Faktor Pemicu Pergantian Pelatih

Rekor 2-10 di awal musim NBA 2025-2026 merupakan cerminan dari berbagai masalah fundamental yang dihadapi Pelicans. Meskipun telah diperkuat dengan pemain-pemain berpengalaman seperti Kevon Looney, yang dikenal dengan pertahanan solidnya, Sadiq Bey sebagai penembak jitu, dan Jordan Poole yang diharapkan membawa daya ledak ofensif, sinergi tim belum terbentuk. Para rookie seperti Jeremiah Fears dan Derik Queen juga belum mampu memberikan dampak instan yang signifikan. Kombinasi ini menghasilkan performa yang jauh di bawah ekspektasi pra-musim, yang mana Pelicans diharapkan menjadi kontender di Wilayah Barat.

Kegagalan Green dalam mengintegrasikan para pemain baru dan membangun identitas permainan yang jelas dalam 12 pertandingan pertama menjadi titik krusial. Kekalahan demi kekalahan, terutama empat kekalahan beruntun setelah dua kemenangan awal, mengirimkan sinyal bahaya kepada manajemen. Dalam liga sekompetitif NBA, awal musim yang buruk seringkali menjadi indikator kuat bagi kegagalan di sisa musim, dan manajemen Pelicans tampaknya tidak ingin mengambil risiko lebih lanjut, memilih untuk bertindak cepat demi menyelamatkan musim.

Tantangan di Depan dan Debut Borrego Melawan Warriors

Tugas yang diemban James Borrego sangatlah berat. Ia tidak hanya harus mengembalikan kepercayaan diri tim, tetapi juga harus segera menemukan formula kemenangan di tengah musim yang berjalan. Adaptasi pemain terhadap sistem baru, perbaikan strategi ofensif dan defensif, serta manajemen ekspektasi bintang-bintang tim akan menjadi prioritas utamanya. Borrego memiliki kesempatan untuk membentuk ulang identitas tim sesuai visinya, mendorong disiplin, dan membangun chemistry yang lebih kuat.

Ujian pertama bagi James Borrego sebagai pelatih kepala interim akan datang pada pertandingan berikutnya, saat New Orleans Pelicans dijadwalkan menjamu tim kuat Golden State Warriors. Ini akan menjadi debutnya memimpin dari pinggir lapangan, sebuah momen krusial yang akan diamati dengan seksama oleh para penggemar dan pengamat NBA. Bagaimana Borrego akan meramu strategi untuk menghadapi Warriors, dan bagaimana respons para pemain terhadap kepemimpinan barunya, akan menjadi petunjuk awal mengenai arah yang akan diambil Pelicans di bawah nakhoda barunya ini. Musim 2025-2026 yang tadinya tampak suram, kini menanti sentuhan segar dari Borrego, berharap bisa menemukan kembali jalur menuju kesuksesan.

About applegeekz

Check Also

Pramono harap peresmian Gereja HKI berikan pelayanan terbaik

Jakarta – Ibu Kota Jakarta kembali mengukir jejak harmoni dan pembangunan spiritual dengan diresmikannya Gereja …