Jakarta – Ibu Kota Jakarta kembali mengukir jejak harmoni dan pembangunan spiritual dengan diresmikannya Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) Tanjung Priok yang telah rampung direnovasi. Bertempat di Jalan Raya Cakung Cilincing, Kelurahan Semper Barat, Jakarta Utara, peresmian gedung gereja ini dihadiri langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada hari Minggu yang cerah. Gubernur Pramono menyatakan harapannya agar kehadiran gedung baru ini dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan optimal bagi seluruh jemaatnya.Dalam sambutannya, Gubernur Pramono Anung mengungkapkan rasa syukur mendalamnya atas kesempatan untuk hadir dalam momen penting peresmian renovasi Gereja HKI Tanjung Priok. “Hari ini saya bersyukur bisa hadir meresmikan Gedung Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) Tanjung Priok yang baru saja selesai direnovasi. Kalau dilihat gedungnya, mudah-mudahan dapat memberikan kemanfaatan bagi para jemaat yang akan menggunakan gereja ini,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mendukung kehidupan beragama yang damai dan penyediaan fasilitas ibadah yang layak bagi warganya.Apresiasi terhadap Semangat Gotong Royong dan Swadaya JemaatPramono Anung tak lupa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam renovasi monumental ini. Ia secara khusus memuji dedikasi para pengurus gereja, jemaat, serta para donatur yang telah menunjukkan semangat gotong royong dan komitmen luar biasa untuk merenovasi gereja secara swadaya. Upaya kolaboratif ini tidak hanya mencerminkan kekuatan iman, tetapi juga solidaritas sosial yang kuat di tengah masyarakat.Gereja HKI Tanjung Priok, yang telah berdiri kokoh selama 52 tahun, bukan sekadar bangunan fisik. Lebih dari itu, ia memegang nilai sejarah dan makna mendalam bagi jemaatnya. Gubernur Pramono menyoroti bahwa proses pembangunan dan renovasi gereja ini telah melalui perjalanan panjang yang sarat dengan suka dan duka. Namun, dari proses tersebutlah nilai-nilai persekutuan, kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan semakin terpupuk dan tercermin kuat dalam keberadaan gedung baru yang megah ini.Gereja sebagai Pusat Pelayanan dan Simbol ToleransiPramono Anung berharap bahwa keberadaan gereja yang diperbarui ini dapat menjadi pusat pelayanan terbaik, tidak hanya bagi jemaat yang beribadah, tetapi juga bagi para pekerja yang terlibat dalam operasional dan pemeliharaannya. Visi ini melampaui sekadar fungsi ritual, merangkul potensi gereja sebagai lembaga yang berdaya guna bagi lingkungan sekitarnya. Dengan fasilitas yang lebih baik, diharapkan gereja dapat memperluas program-program sosial, pendidikan, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya yang bermanfaat bagi seluruh warga Jakarta, tanpa memandang latar belakang agama.Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan posisinya sebagai pemimpin bagi seluruh umat beragama di Ibu Kota. Ia menekankan bahwa prinsip keadilan dan toleransi adalah landasan utama dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Jakarta. Komitmen ini sangat vital untuk memastikan kehidupan beragama yang harmonis dan damai dapat terus terjaga dengan baik di tengah keberagaman Jakarta yang dinamis. Kehadiran dan dukungan pemerintah dalam peresmian fasilitas ibadah seperti Gereja HKI Tanjung Priok menjadi bukti nyata dari komitmen tersebut.Perjalanan Panjang Renovasi dan Kehormatan bagi JemaatSementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja HKI Tanjung Priok, St TD Nainggolan, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Gubernur Pramono Anung atas kehadiran dan dukungannya. Ia menjelaskan bahwa proses pembangunan dan renovasi gereja telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2018 dan baru rampung sepenuhnya tahun ini. Ini menunjukkan ketekunan dan kerja keras yang luar biasa dari seluruh elemen jemaat dan panitia.”Terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Gubernur, ini merupakan kehormatan bagi seluruh pengurus dan jemaat. Gedung ini dibangun tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga simbol toleransi di ibu kota tercinta,” ujar Nainggolan. Pernyataan ini menggarisbawahi fungsi gereja yang lebih luas sebagai penanda persatuan dan penerimaan di tengah masyarakat majemuk Jakarta. Gedung baru ini diharapkan menjadi mercusuar spiritual dan sosial yang memancarkan nilai-nilai perdamaian dan kerukunan.Ulos dan Prasasti: Ikrar Toleransi Antarumat BeragamaMomen peresmian semakin bermakna dengan penerimaan kain khas Batak atau ulos oleh Gubernur Pramono Anung. Pemberian ulos ini bukan sekadar tradisi, melainkan simbol yang kuat dari toleransi dan persaudaraan antarumat beragama. Ulos, yang dalam budaya Batak melambangkan kehangatan, perlindungan, dan berkat, menjadi representasi visual dari ikatan yang kuat antara pemerintah dan komunitas beragama.Acara ditutup dengan penandatanganan prasasti peresmian Gedung Gereja HKI Tanjung Priok oleh Gubernur. Penandatanganan ini tidak hanya mengukuhkan peresmian bangunan, tetapi juga menandai sebuah babak baru bagi gereja dan jemaatnya. “Sekali lagi selamat. Mudah-mudahan peresmian gereja ini membawa manfaat dan kebaikan bagi kita semua,” tutup Pramono Anung, meninggalkan pesan harapan dan optimisme bagi masa depan kerukunan beragama di Ibu Kota. Kehadiran dan dukungan pemerintah provinsi dalam acara-acara keagamaan seperti ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan Jakarta sebagai kota yang ramah bagi semua golongan dan kepercayaan.
Apple Technos Memberikan informasi terkini khususnya teknologi dan produk apple