Revitalisasi Megah Waduk Giri Kencana: Menuju Wajah Baru Jakarta Timur
Jakarta Timur terus berbenah. Salah satu proyek infrastruktur vital yang menjadi sorotan adalah revitalisasi Waduk Giri Kencana di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung. Pada pekan ke-20 pengerjaan, proyek ambisius ini telah mencapai progres 54,6 persen. Angka ini menandai kemajuan signifikan, meskipun Kepala Seksi Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri, mengakui adanya deviasi sebesar 7,6 persen dari target jadwal yang seharusnya mencapai 62,2 persen.
Revitalisasi waduk seluas 4,5 hektare ini dimulai pada awal Juni 2025 melalui sistem lelang e-katalog. Dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2025, khususnya 15 Desember 2025, pihak ketiga selaku pelaksana proyek telah diminta untuk mengintensifkan akselerasi. Tujuannya jelas: memastikan infrastruktur pencegahan banjir dan area rekreasi ini dapat tuntas tepat waktu, siap memberikan manfaat maksimal bagi warga Jakarta.
Akselerasi Pembangunan dan Scope Pekerjaan
Proyek revitalisasi Waduk Giri Kencana bukan sekadar pengerukan biasa. Cakupan pekerjaannya sangat komprehensif, meliputi pengerukan lahan dasar waduk, pembangunan turap menggunakan konstruksi anyaman kawat baja berisi bebatuan (bronjong), hingga penataan kawasan secara menyeluruh. “Sejauh ini, pekerjaan bronjong dan ramp sudah rampung 100 persen,” jelas Saugi. Ini menunjukkan bagian fundamental dari struktur waduk telah kokoh berdiri.
Namun, pekerjaan pembangunan arsitektur, taman, dan fasilitas pendukung lainnya masih terus berjalan. Tahapan ini krusial untuk mentransformasi waduk menjadi ruang publik yang fungsional dan estetis. Keterlibatan berbagai elemen pekerjaan ini menunjukkan komitmen untuk tidak hanya memperkuat fungsi hidrologis, tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan dan sosial masyarakat sekitar.
Transformasi Waduk: Dari Penampung Air Menjadi Multifungsi
Peningkatan Kapasitas dan Penanganan Banjir
Salah satu inti dari revitalisasi ini adalah peningkatan drastis daya tampung dan kedalaman waduk. Waduk Giri Kencana dirancang untuk memiliki kedalaman hingga enam meter, naik signifikan dari kondisi eksisting yang hanya dua meter. Dengan area basah mencapai 2,7 hektare, daya tampung waduk pasca-pengerukan akan meningkat hampir tiga kali lipat, dari semula hanya 35.749 meter kubik menjadi 92.225 meter kubik.
Peningkatan kapasitas ini sangat vital untuk menampung aliran air dari Saluran Penghubung (Phb) Cilangkap, yang selama ini kerap menjadi pemicu genangan di kala hujan deras. Dengan daya tampung yang jauh lebih besar, Waduk Giri Kencana diharapkan mampu menjadi benteng efektif dalam mitigasi banjir di wilayah Cilangkap dan sekitarnya, memberikan rasa aman dan nyaman bagi ribuan warga.
Fasilitas Modern untuk Komunitas
Lebih dari sekadar penampung air, Waduk Giri Kencana akan menjelma menjadi pusat aktivitas komunitas dengan beragam fasilitas modern. Sejumlah fasilitas yang dibangun di kawasan waduk antara lain Kantor Satuan Pelaksana SDA Kecamatan Cipayung, mushala, lapangan basket, serta power house untuk menunjang operasional.
Untuk kebutuhan rekreasi dan kebugaran, akan tersedia lintasan jogging dan cycling track, area viewing deck untuk menikmati pemandangan sekitar, jembatan penghubung, amphitheater, fasilitas kebugaran di luar ruangan (outdoor gym), gazebo, hingga area bermain anak (playground). Seluruh fasilitas ini dirancang untuk menciptakan ruang terbuka hijau yang inklusif, mendorong interaksi sosial, dan meningkatkan kualitas hidup warga.
Menghidupkan Ekosistem Hijau: Waduk sebagai Oase Kota
Aspek penghijauan menjadi prioritas utama dalam revitalisasi Waduk Giri Kencana. Kawasan ini akan dihiasi dengan beragam jenis tanaman, menciptakan oase hijau yang asri di tengah kepadatan kota. Area ini akan ditanami mulai dari semak dan perdu seperti sablo, bunga kertas (bougenville), kuping gajah, kenikir hias, bakung, pangkas kuning, bunga kancing, rumput ekor kuda, asoka, hingga blue butterfly.
Tidak hanya itu, pohon-pohon pelindung juga akan ditanam, termasuk akasia, pohon kupu-kupu, akasia kuning, kapuk randu, flamboyan, pohon pelangi (lada), lobi-lobi, tabebuya kuning, bungur, lamtoro, dedalu tangis, trembesi, mahoni, ketapang, dan cemara kipas. Jenis-jenis pohon palem seperti palem bambu/kuning, palem kipas, palem wregu, dan palem raja turut memperkaya lansekap.
Kehadiran tanaman air seperti vetiver, pepayungan, melati air, paku ekor kuda, bakung air, iris air, teratai, cana air, dan lembang akan melengkapi ekosistem, tidak hanya mempercantik waduk tetapi juga berkontribusi pada penjernihan air dan menjaga keanekaragaman hayati. Penataan taman dan vegetasi ini akan menjadikan Waduk Giri Kencana sebagai paru-paru kota yang berfungsi ganda: pengendali banjir dan penyuplai udara segar.
Anggaran dan Komitmen Pembangunan
Proyek revitalisasi Waduk Giri Kencana didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta dengan alokasi sebesar Rp56,1 miliar. Pembangunan ini dipercayakan kepada pihak ketiga yang berhasil memenangkan lelang e-katalog, menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik. Dengan target penyelesaian 15 Desember 2025, Suku Dinas SDA Jakarta Timur terus mengawasi ketat progres pekerjaan, memastikan setiap tahapan berjalan sesuai rencana dan standar kualitas yang ditetapkan.
Revitalisasi Waduk Giri Kencana adalah bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan infrastruktur penanggulangan banjir sekaligus menyediakan ruang publik yang layak dan berkualitas bagi warganya. Diharapkan, ketika rampung nanti, Waduk Giri Kencana akan menjadi ikon baru di Jakarta Timur, simbol ketahanan kota terhadap perubahan iklim, serta destinasi favorit bagi masyarakat untuk berinteraksi, berolahraga, dan menikmati keindahan alam.
Apple Technos Memberikan informasi terkini khususnya teknologi dan produk apple