Surabaya – Kepemimpinan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali diakui di kancah nasional dengan diraihnya DPD RI Awards 2025. Penghargaan bergengsi ini diberikan dalam kategori Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan, sebuah bukti nyata dari dedikasi dan kontribusi tanpa henti Jawa Timur di bawah nakhodanya untuk mewujudkan tata kelola yang progresif dalam melindungi masa depan generasi penerus bangsa serta mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan. Pengakuan ini bukan sekadar simbol, melainkan cerminan dari kerja keras kolektif dan sinergi berbagai elemen yang berkomitmen kuat untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak dan perempuan di Bumi Majapahit.
“Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras seluruh elemen di Jawa Timur yang terus berkomitmen memperkuat perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan,” ujar Khofifah dengan rendah hati di Surabaya. “Ini adalah hasil sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan, yang senantiasa bahu-membahu mewujudkan cita-cita bersama.” Penghargaan DPD RI Awards 2025 ini secara simbolis diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, kepada Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang mewakili Gubernur Khofifah. Penyerahan berlangsung dalam sebuah acara megah di The Tribrata Hotel & Convention Center, Dharmawangsa Jakarta, pada Selasa, 28 Oktober lalu.
Daftar Isi
Pengakuan DPD RI: Komitmen Kuat untuk Perubahan Positif
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menyoroti komitmen tak tergoyahkan Khofifah dalam memperluas akses perlindungan bagi kelompok rentan, meningkatkan kualitas layanan yang tersedia, serta mendorong kemandirian sosial dan ekonomi perempuan di berbagai pelosok Jawa Timur. DPD RI melihat bahwa di bawah kepemimpinan Khofifah, Jawa Timur bukan hanya sekadar menjalankan program, tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan perlindungan yang holistik. Ini mencakup inovasi kebijakan, implementasi program yang menyentuh langsung masyarakat, hingga mobilisasi partisipasi publik yang luas.
Penghargaan ini menegaskan bahwa langkah-langkah strategis yang diambil Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menciptakan dampak positif yang signifikan. DPD RI, sebagai lembaga yang mewakili kepentingan daerah, sangat mengapresiasi upaya-upaya yang secara nyata meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah. Kategori Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan dipilih karena dianggap sebagai fondasi penting bagi pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial, dua pilar utama yang terus diperjuangkan oleh Provinsi Jawa Timur.
Jawa Timur: Garda Terdepan Provinsi Layak Anak
Salah satu capaian paling membanggakan di bawah kepemimpinan Khofifah adalah keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur meraih predikat Provinsi Layak Anak (Provila) dari Kementerian PPPA sejak tahun 2021. Prestasi ini bukan hanya sekali diraih, melainkan berhasil dipertahankan secara berkelanjutan, menunjukkan konsistensi dan efektivitas program perlindungan anak yang terkoordinasi lintas kabupaten/kota. Pada tahun 2025, pemerintah pusat bahkan kembali menganugerahkan penghargaan Provila kepada Jawa Timur sebagai bentuk apresiasi atas upaya luar biasa dalam memobilisasi seluruh daerah menuju lingkungan yang benar-benar layak anak. Ini menandakan sebuah ekosistem yang matang dan responsif terhadap kebutuhan anak-anak.
Keberhasilan ini juga tercermin di tingkat lokal, di mana sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur berhasil meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama, Nindya, dan Madya. Yang lebih mengesankan, tidak ada satu pun daerah yang masih berada di tingkat Pratama, menunjukkan bahwa standar perlindungan anak di seluruh Jawa Timur berada pada level yang tinggi. “Memang sejak awal isu perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan merupakan prioritas utama dalam pembangunan sosial di bumi Majapahit,” tegas Khofifah. “Sebanyak 38 kabupaten/kota di Jawa Timur seluruhnya telah masuk dalam pemeringkatan KLA. Bahkan sebagian daerah berhasil meningkatkan peringkat KLA, bukti nyata komitmen kita bersama.”
Inovasi Program Perlindungan Anak: MPLS RAMAH dan Lingkungan Sekolah Aman
Komitmen terhadap perlindungan anak tidak hanya diwujudkan melalui kebijakan struktural, tetapi juga melalui program-program inovatif yang menyentuh langsung kebutuhan esensial anak-anak. Salah satu contoh nyata adalah penerapan program MPLS RAMAH. MPLS RAMAH bukan sekadar singkatan, melainkan filosofi yang mengedepankan lingkungan sekolah yang Ramah, Edukatif, Inklusif, Partisipatif, dan Adaptif. Program ini secara khusus menekankan penciptaan lingkungan sekolah yang aman dari kekerasan, serta gencar mengampanyekan gerakan anti-perundungan atau anti-bullying yang kerap menjadi momok di kalangan pelajar.
Khofifah selalu menegaskan pentingnya hal ini kepada seluruh kepala daerah. “Saya selalu tegaskan kepada seluruh kepala daerah agar anak-anak memiliki ruang bermain yang aman, pelayanan kesehatan terpadu untuk balita, sekolah yang anti-perundungan, dan mekanisme perlindungan anak yang responsif,” ujarnya. Visi ini menjadi panduan bagi seluruh elemen pemerintah daerah untuk memastikan setiap anak di Jawa Timur tumbuh kembang dalam lingkungan yang optimal, mendapatkan hak-hak dasar mereka, dan terhindar dari segala bentuk eksploitasi dan kekerasan. Program-program ini dirancang untuk tidak hanya reaktif terhadap masalah, tetapi juga proaktif dalam mencegahnya, membangun fondasi masa depan yang kokoh bagi generasi muda.
Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Pemberdayaan Perempuan
Selain perlindungan anak, pemberdayaan perempuan menjadi pilar kedua yang tak kalah penting dalam visi pembangunan Khofifah. Beliau menekankan pentingnya memperluas partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi produktif. Ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif seperti program wirausaha bagi perempuan, pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, serta penguatan kelompok usaha perempuan di berbagai daerah. Tujuannya adalah untuk memberikan perempuan kesempatan yang sama dalam berkarya dan berkontribusi terhadap perekonomian keluarga dan daerah.
“Begitu juga terkait pemberdayaan perempuan bukan hanya tentang kesetaraan, tetapi juga tentang memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi keluarga,” jelas Khofifah. Pandangan ini melampaui sekadar retorika kesetaraan gender; ia berakar pada pemahaman bahwa perempuan yang mandiri secara ekonomi akan menjadi penopang utama ketahanan keluarga dan stabilitas sosial. Ketika perempuan diberdayakan, dampaknya akan terasa secara berantai, mulai dari peningkatan kesejahteraan keluarga, pendidikan anak, hingga partisipasi aktif dalam pembangunan komunitas. Program-program ini dirancang untuk menciptakan akses yang lebih luas terhadap modal, keterampilan, dan pasar, memastikan perempuan memiliki alat yang dibutuhkan untuk meraih kemandirian dan kesuksesan.
Visi Berkelanjutan untuk Jawa Timur yang Berdaya
DPD RI Awards 2025 ini menjadi penanda penting bahwa Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa tidak hanya berhasil mencapai target-target pembangunan, tetapi juga mampu mengukir standar baru dalam perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. Penghargaan ini adalah motivasi untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan program agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat, Jawa Timur terus melangkah maju menuju masa depan yang lebih inklusif, adil, dan sejahtera bagi seluruh warganya, menjadikan perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan sebagai investasi strategis untuk pembangunan berkelanjutan.
 Apple Technos Memberikan informasi terkini khususnya teknologi dan produk apple
Apple Technos Memberikan informasi terkini khususnya teknologi dan produk apple  
  
   
   
  