Jakarta – Pernahkah Anda terjebak dalam kemacetan panjang di jalan, namun setelah berhasil melewatinya ternyata tidak ada masalah di depan? Tidak ada kecelakaan, tidak ada kendaraan mogok, bahkan tidak ada perbaikan jalan.
Kondisi ini ternyata memiliki istilah khusus, yaitu phantom traffic jam atau kemacetan hantu. Bahkan disebut phantom atau “hantu” karena terjadi macet tanpa penyebab yang jelas.
Phantom traffic kerap terjadi di jalan raya yang padat, terutama di jalan tol. Kemacetan jenis ini tidak disebabkan oleh hambatan seperti kecelakaan atau penyempitan jalan, melainkan oleh perilaku berkendara yang kurang stabil atau disiplin.
Salah satu phantom traffic jam bisa terjadi ketika satu kendaraan memperlambat lajunya tanpa alasan. Kemudian, kendaraan di belakangnya pun terpaksa ikut melambat untuk menjaga jarak, dan efek ini merambat ke kendaraan belakang lainnya, sehingga menimbulkan kemacetan.
Hal ini berbeda jika terjadi di jalan yang sepi, karena kendaraan masih memiliki ruang yang cukup untuk menyesuaikan kecepatan.
Namun, pada lalu lintas yang padat dengan jarak antar kendaraan kurang dari 35 meter, perlambatan kecil saja dapat menimbulkan efek yang berujung pada kemacetan panjang.
Penyebab phantom traffic jam
Untuk mengenalnya, berikut beberapa faktor yang memicu terjadinya kemacetan hantu di jalan raya:
1. Kecepatan tidak stabil
Pengemudi yang sering mengerem atau mempercepat kendaraan secara tiba-tiba, dapat terjadinya phantom traffic. Hal ini terjadi karena kendaraan di belakangnya harus menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan tersebut.
2. Tidak menjaga jarak aman
Ketika jarak antar kendaraan terlalu dekat, sedikit perlambatan saja dapat menimbulkan gelombang kemacetan. Hal ini disebabkan kendaraan di belakang harus ikut melambat juga.
3. Tidak berpindah ke jalur lambat
Biasanya jalan tol memiliki dua jalur, yakni jalur cepat di sebelah kanan dan jalur lambat di sebelah kiri. Bagi pengemudi yang melaju pelan di jalur cepat dan tidak bergeser ke kiri, efeknya dapat menghambat arus kendaraan lain.
4. Sering berpindah jalur
Terlalu sering berpindah jalur akan memaksa kendaraan di belakang untuk berjalan melambat juga, sehingga membuat macet kendaraan lain.
5. Jalan sempit
Ruas jalan yang kecil membuat pengemudi harus mengurangi kecepatan atau berpindah jalur, sehingga terjadinya gangguan lalu lintas kemacetan.
6. Perilaku berkendara agresif
Pengemudi yang berkendara tidak sabar, sering mengerem mendadak, atau menyalip sembarangan, akan membuat pengemudi lain berjalan dengan lambat untuk jaga jarak aman.
Dampak dari phantom traffic jam
Walaupun terlihat seperti kemacetan sepele, phantom traffic jam bisa saja menimbulkan dampak yang merugikan, diantaranya seperti:
1. Boros bensin
Kendaraan yang terus menyala tanpa bergerak sedikit pun, akan menghabiskan lebih banyak bensin. Saat bensin bisa cukup untuk menempuh jarak yang lebih jauh, harus terbuang sia-sia karena mesin terus hidup saat kendaraan berhenti di tengah kemacetan,
2. Waktu yang terbuang sia-sia
Saat kendaraan padat di satu jalur, waktu yang dibutuhkan untuk mengurai kemacetan hantu juga akan semakin lama. Akibatnya, banyak waktu yang mesti terbuang di jalan.
3. Risiko kecelakaan
Kemacetan hantu juga bisa muncul akibat pengendara yang melaju terlalu cepat lalu tiba-tiba mengerem mendadak. Jika kendaraan di belakangnya tidak siap, situasi ini dapat memicu tabrakan beruntun yang membahayakan pengemudi lain.
Cara mencegah phantom traffic jam
Meskipun kondisi mengendarai dan kemacetan hantu sulit dihindari sepenuhnya sehingga sering merasa kesal karena terjadi tanpa sebab yang jelas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risikonya:
1. Selalu jaga jarak aman dengan kendaraan di depan agar memiliki waktu yang cukup untuk bereaksi tanpa mengerem mendadak.
2. Pertahankan kecepatan stabil dan hindari perubahan kecepatan secara tiba-tiba.
3. Terapkan gaya berkendara defensif, yaitu selalu waspada terhadap kondisi sekitar dan mengantisipasi perilaku pengguna jalan lain.
4. Hindari berpindah jalur terlalu sering agar tidak mengganggu arus kendaraan di belakang.
5. Memperhatikan waktu dan rute perjalanan secara real-time melalui aplikasi peta online. Sehingga tidak terjebak di jalanan yang berpotensi macet.
Phantom traffic jam menjadi pengingat bahwa kemacetan tidak selalu disebabkan oleh hal besar seperti kecelakaan, lampu merah, atau perbaikan jalan.
Terkadang hal kecil kurang disiplin yang dilakukan pengemudi, juga dapat menimbulkan dampak besar bagi kelancaran lalu lintas.
Akan tetapi, phantom traffic tidak berlangsung lama. Kemacetan ini biasanya terjadi hanya sesaat dan kondisi jalan akan kembali normal.